Mengupas Mitos Susu Sapi Sehat

Bagi kebanyakan masyarakat, susu sapi dipercaya sebagai sumber kalsium terbanyak sehingga harus dikonsumsi secara rutin setiap hari, demi memenuhi kebutuhan kalsium. Susu sapi juga dipercaya memiliki gizi yang tinggi, sehingga produk-produk turunan susu seperti keju, mentega (yang tidak sama dengan margarin), dan aneka rupa krim lainnya dianggap sebagai produk yang baik untuk kesehatan.

Besar di kota Malang yang terkenal dengan susu sapi segar, semenjak kecil saya sudah minum susu sapi segar secara rutin. Setiap pagi, susu sapi tersebut diantarkan dalam botol ke depan rumah kami. Botol kaca tersebut kemudian diganti dengan kantong plastik kiloan ketika plastik mulai merajalela. Beranjak dewasa, kami semua berhenti minum susu, karena tukang susu kami mencampur susu dengan santan. Ketika itu saya pun bahagia karena tak perlu berurusan dengan kepala susu yang menjijikkan.

Ternyata, pada usia dewasa tubuh saya banyak bereaksi dengan produk-produk turunan susu seperti keju, krim, yoghurt, es krim dan juga mentega. Perlu dicatat, mentega adalah produk berbahan dasar susu, berbeda dengan margarin yang di Indonesia berbahan dasar nabati seperti minyak kelapa sawit. Tubuh saya semakin bereaksi keras jika berurusan dengan susu murni. Semakin murni produk susunya, semakin bereaksi, sementara jika sudah diproses terlalu banyak biasanya reaksinya tak parah. Ternyata, sama seperti kebanyakan orang di dunia, terutama di Asia, saya lactose intolerant atau intoleran pada laktosa. Tubuh saya tidak bisa memproses lactose, sehingga tubuh saya bereaksi. Reaksinya bermacam-macam dari mulai kembung hingga diare berkepanjangan. Sejak itulah saya jadi tahu banyak tentang susu dan menemukan banyak materi tentang bahaya susu.

Sapi

Picture: healthyhabetz.com

Susu yang ada di dalam toko-toko kita sekarang berasal dari perindustrian susu. Para sapi-sapi ini dirangsang dengan hormon sehingga tubuh mereka terus-menerus memproduksi susu untuk memenuhi kebutuhan industri. Beberapa orang berargumen bahwa besar kemungkinan residu hormon ini tertinggal pada susu yang dikonsumsi oleh manusia. Residu inilah yang kemudian ditakutkan (dan juga diduga) memicu tingginya angka kanker pada para peminum susu. Selain urusan kanker, dalam sebuah studi di banyak negara, diabetes tipe 1 juga dipercaya disebabkan oleh susu.

Selain urusan hormon, gigi merupakan salah satu hal yang berkaitan dengan susu. Mamalia yang memiliki gigi biasanya berhenti minum susu dan mulai makan secara normal dengan cara mengunyah. Hanya manusia yang tidak berhenti minum susu dan susu yang dikonsumsi pun bukan susu dari sesama manusia, tapi dari hewan lainnya. Argumen tentang gigi dan mamalia ini adalah argumen yang bagi saya sangat masuk akal dan mematahkan pentingnya susu bagi manusia. Apalagi susu sapi didesain untuk dikonsumsi sapi, bukan untuk dikonsumsi manusia, apalagi anak-anak kecil.

Anggapan bahwa susu kaya kalsium tidaklah salah. Susu memang kaya kalsium. Tapi kalsium ini baru bisa terserap dengan baik ketika ada asupan magnesium yang cukup. Masalahnya, asupan magnesium di dalam susu tidaklah seimbang sehingga kalsium tersebut terbuang percuma. Satu hal yang menarik, Amerika merupakan negara yang mengkonsumsi susu tertinggi di dunia, tetapi konon osteoporosis tertinggi juga ada di negara ini.

Susu bukanlah satu-satunya sumber kalsium, ikan teri dan aneka kacang-kacangan merupakan sumber kalsium alternatif yang bisa dipertimbangkan. Orang-orang yang memutuskan untuk tidak lagi mengkonsumsi susu sapi biasanya menggantikan susu sapi dengan susu almond, coconut milk (atau yang dikenal sebagai santan di negara kita & disini dijual dalam paketan satu liter yang memang khusus untuk diminum) dan susu kedelai (silahkan digoogle juga urusan hormon dalam susu kedelai). Kebutuhan-kebutuhan gizi lainnya juga bisa digantikan dengan sayur-mayur, termasuk brokoli dan bayam. Kebiasaan makan es krim yang penuh susu pun bisa digantikan dengan makan sorbet yang tentunya lebih segar.

Perdebatan panjang antara mereka yang menyukai susu dan mereka yang tidak menyukai susu akan terus berlangsung. Penelitian-penelitian pun akan terus berlawanan, yang satu menunjukkan manfaat susu dan yang lainnya menunjukkan bahaya susu. Patut diingat bahwa industri susu harus tetap dipelihara, karena ada jutaan petani susu sapi di dunia yang bergantung pada industri ini.  Apalagi petani yang menggantungkan hidupnya pada Starbucks, karena Starbucks menjual lebih banyak susu ketimbang kopi. Anyway, pilihan untuk mengkonsumsi sepenuhnya ada pada masing-masing individu, toh jika mengalami sakit atau sehat, masing-masing individu yang akan menjalaninya.

Masih minum susu?

Xx,
Tjetje

Baca juga: Makanan bayi bule

Advertisement

75 thoughts on “Mengupas Mitos Susu Sapi Sehat

  1. Tje gue doyan banget susu, tapi doyan alternatif susu lain juga jadi gak masalah diganti gak diganti. Belinya sesuai kebutuhan dompet mana yang lagi on special-lah yang dibeli, hahaha. Untungnya gue gak lactose intolerant. Malah kopi yang jadi perangsang BAB di pagi hari… bukannya susunya, karena udah coba kopi pake almond milk or soy, hasilnya sama aja

  2. sering baca tentang #kibulansusu mbak, cuma aku masih sesesekali minum susu cuma buat rekreasional aja dan gak wajib.
    Noura anakku juga gak begitu suka susu kecuali kalo dibikin eskrim sama puding.
    Naah kalo produk turunannya yang aku masih belum bisa gak pake karena kalo bikin kue kan masih sering pake keju, butter.
    Soal #kibulansusu itu suka jadi hiburan tersendiri kalo sudah baca debat yang rauwis uwis.

  3. Iya pernah denger juga sih kalau manusia itu sebenarnya ngga perlu susu setelah umur 2 tahun karena Ibu kan rata2 ngga produksi ASI lagi ya setelah umur anaknya segitu. Eh malah disubtitusi ke susu sapi hehehe Tapi ya tapi ya saya suka banget susu dan segala produk turunannya, Haduuhh..

  4. Gue tje…masih minum susu…hehehe gue penyuka susu soalnya

    Baru tau starbucks lebih banyak jual susunya dari kopinya. (Well gue ga minum kopi si..jd ordernya ya hot chocolate maning….)

  5. Sejak Agustus 2010 aku udah ga minum susu sapi dan produk turunannya, mbak, karena alasan kesehatan. Biasanya aku ganti dengan susu berbahan dasar kakao (M*lo / Ovalt*ne – sebut merk hahah) karena lebih aman. Atau langsung aja minum susu kacang kedelai atau almond 🙂 Eh bagusnya asmaku malah hilang. Memang lebih mahal tapi demi kesehatan pribadi ya sok atuh.

  6. Masih mba hahaha karena emang doyan aja. Tapi gak nyandu juga yang mesti harus minum susu tiap hari. Lagian mesti tahu diri karena angka kolesterol sudah gila2an 😀
    Aku paling suka susu putih plain tanpa gula tapi yang dingin. Gak suka suka susu panas atau hangat karena geli sama intip (lemaknya) yang ada di permukaan susu. Anehnya untuk susu tertentu (bubuk biasanya) aku suka diare kalo minum. Jadi biasanya aku minum susu cair aja 😀

      • Iya tapi susu tertentu aja kayak Anlene, diabetasol, atau entrasol. Diluar itu gak pernah diare mba. Aneh juga sih. Jadi biar ga kurang kalsium biasanya aku konsumsi ikan, atau brokoli. Susu mah selingan aja
        Yuck bener banget mba, intip/kepala susu itu bikin muaaal. Aku jijik banget, imbasnya jadi gak suksa sama susu sapi murni karna gampang banget ada intip nya. Oya eneg juga sama susu2 berperasa (stawberry, pisang, melon, jeruk yaiiiks) 😆

  7. aku penggemar susu sapi beserta teman2nya kyk kiju, yoghurt, eskrim, alhamdulillah sih nggak ada reaksi apapun.. selama nggak bawa dampak negatif walaupun dampak positifnya sedikit (lebih banyak dampak kelebihan berat badan lebih cepet, hahahaha…) kayaknya masih tetep konsumsi dan setelah tau factnya agak dibatasi aja.. termasuk anak2 yg masih dalam masa pertumbuhan…

  8. Aku sama kayak kamu, Tje.. Gak minum susu selain ASI dulu.. Entah karena lactose intolerant atau alergi susu..(pernah baca katanya ini 2 hal yg berbeda tapi dgn ciri akhir yg sama).. Dan seingatku, aku gak pernah suka yg namanya susu sapi, semakin segar semakin gak enak reaksinya.. Susu nabati juga gak doyan.. Waktu hamil pun aku nolak minum susu ibu hamil, bisa-bisa mual muntah berkepanjangan..

  9. Masih, cuma tidak setiap hari. Segala sesuatu kalau kebanyakan kan tidak baik ya Mbak, jadi menurut saya minum susu pun mesti secukupnya saja, sesuai kebutuhan, kalau tidak butuh minum susu yo jangan :)). Hidup seimbang dengan asupan gizi seimbang kan sudah sangat baik, tak perlu berlebih dengan minum ina dan makan inu :hehe.

  10. duhhh aku jadi inget waktu kecil dicekokin susu sapi murni yg ada kepala susunya ituu….ewwwwhhh! Tapi kalo keju sama yoghurt aku suka siiihh…skr biasanya sarapan muesli campur yoghurt seling2 sama buah potong biar ga bosen

  11. Bener2 stop minum susu sapi sejak ikut Food Combining (sekitar 8 tahunan kayaknya). Ga mengganti dengan susu apapun setelahnya. Ya perbanyak makan sayur supaya tercukupi kebutuhan kalsium. Aku juga ga doyan banget sama keju, kecuali keju yang ditaburin di martabak manis dan pizza haha. Yoghurt juga ga konsumsi.

  12. Hehehe, kebetulan aku nggak suka susu, terutama yang putih. Kalau dikasih rasa atau sudah diolah (jadi es krim misalnya, yang mana artinya sudah “dikasih rasa” 😛 ) baru deh suka 😛 .

  13. Aku minum susu almond sekarang Ai, gara2nya sih pas ikutan food combining si Erikar Lebang bilang susu itu gak bagus utk dikonsumsi. Ngikutlah haha. Cuman kadang2 aku masih makan es crem, kan ada susunya ya 😁

  14. Aku masih minum Tje. Mulai rajin minum susu waktu di Inggris Tje, murni karena suka rasanya, suka banget susunya berasa segarr..tiap pagi minum, alhasil berat badan naik kan hahahaha.. Sejak pulang ke Indonesia jauh berkurang, abis rasanya kayak nggak seger gitu. Jadi cuma pake susu buat cereal atau yogurt kalau bikin overnight oats.

      • Wahh susu di Irlandia? Apalagi di Indonesia ya mungkin susunya hanya berapa persen. Tapi aku setuju sih pandangan minum susu demi kesehatan seharusnya nggak diikutin.. Kalaupun minum susu ya minum aja ngga usah dgn dalih supaya sehat hehe

  15. aku dulu suka banget minum susu, kayaknya bisa ngabisin 3-4 botol susu sapi sehari Tapi sekarang berkurang banget. Sekarang cuma sesekali aja minum susu, karena baca-baca clean eating atau food combining mending almond milk atau jus aja. pagi-pagi pun ganti minum air mineral anget

  16. Setuju, aku beberapa kali baca tentang #kibulansusu nya Erikar Lebang. Dan emang dari kecil suka protes sama mama mengenai susu karena bagiku rasanya aneh dan berhasil membuat perutku mules2. Langsung berbahagia bangat pas baca ttg kibulan susu yang bilang kalau susu itu sehat. Membayangkan susu sekarang diolah dalam proses yang panjang dengan bentuk yang berbeda dengan bentuk aslinya koq bisa2nya dibilang sehat? Hehehe..

  17. Baru baca postingan mba ailsa yg ini, baby ku intoleran laktosanya parah mba, waktu umur 2 minggu tiba2 kembung parah dan perutnya jd membesar dn keras banget, sekujur badan bentol2 macem biduran, pas aku bawa ke DSA, berhubung anak asi langsung dokternya nanya aku “kamu minum susu sapi”, pd saat itu aku emang minum ultra sama susu ibu menyusui setiap pagi, beneran ga nyangka akibatnya konsumsi susu sapi ke anak yg intoleran laktosa, perlu waktu 10 hari buat detox si laktosa sapi di anakku. Sekarang susunya ganti jd susu kedele sama sari kacang hijau yg aku konsumsi, buktinya perkembangannya bagus dan sehat2 aja anaknya

  18. Yay menarik banget tulisannya Mbak Ai. Aku bbrp tahun terakhir kalo minum susu sapi langsung diare, so langsung stop dan hanya minum klo lagi terpapar bahan kimia langsung dengan efek diare itu tadi. Mungkin next aku mw cari cara untuk bisa neutralisir selain pake susu sapi. Sekarang murni menjauhi dairy food karena ada masalah kesehatan, nyoba2 almond mylk tapi tekstur rasanya gak suka, eh akhirnya ketemu cashew milk yg lebih enak dan seger. Udh mulai brainwash sekitar aku untuk menjauhi susu sapi, masa anak manusia minumnya susu sapi. Dan memang udh banyak baca klo susu sapi ngga bagus….

Show me love, leave your thought here!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s