Di Amerika (dan di Indonesia), pesta ini disebut sebagai bachelorette party, sementara di daerah Inggris dan Irlandia, pesta ini sebut sebagai hen party. Jangan diterjemahkan menjadi pesta ayam, karena ayam berpesta, bisa diartikan lain lagi.
Di Indonesia, pesta lajang ini seringkali berupa staycation di hotel bintang lima yang ditemani ngerumpi sampai pagi. Calon pengantin perempuan dan sahabat-sahabatnya, kemudian mengenakan baju kembar, pergi minum teh, makan malam bersama, atau bahkan spa rame-rame. Ongkos pesta, tergantung, bisa ditanggung teman-teman, tapi tak jarang ditanggung sang pengantin yang berbagi kebahagiaan.
Di Irlandia, biasanya, salah satu teman dekat pengantin akan didaulat untuk mengatur pesta. Seringkali tema pesta ini dirahasiakan dari sang pengantin, untuk memberi elemen kejutan. Si calon pengantin cukup memberikan daftar nama orang-orang yang akan diundang ke perkawinan serta nomor telpon genggam. Setelah itu, grup Whatsapp akan dibuat (atau di masa lalu pakai email). Biasanya, yang diajak adalah teman-teman dan anggota keluarga perempuan, termasuk ibu dan calon ibu mertua si pengantin.
Perlu dicatat, tamu yang tak diundang ke pesta perkawinan, tak perlu diundang ke pesta lajang. Malah aneh dan tak elok kalau mengundang orang-orang yang tak diundang ke pesta perkawinan. Di sini, bukanlah hal aneh jika perkawinan hanya mengundang teman-teman terdekat. Teman-teman yang tak dekat, atau hanya sekedar kenalan, tak perlu diundang. Ongkos menghadiri perkawinan soalnya tak sedikit, dan tak jarang orang enggan menghadiri perkawinan jika tak kenal dekat dengan calon pengantin.
Bicara soal ongkos, ongkos pesta ini ditanggung ramai-ramai dan calon pengantin tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Ongkos hotel, restauran, seragam, minum, kostum, alat-alat untuk permainan, bahkan biaya perjalanan akan diperhitungkan di depan, lalu dibagi jumlah orang yang konfirmasi akan datang ke pesta tersebut. Jumlah saweran sangat bergantung dari aktivitas pesta, berapa hari, serta dimana pesta tersebut dilangsungkan (di dalam kota, di luar kota, atau bahkan di luar negeri).

Apa saja aktivitas pesta lajang ini? Spa barengan, makan di restauran, minum ke beberapa bar (ini kalau beruntung bisa keliling bar, karena satpam bar biasanya gak suka dengan kerumunan pesta lajang) kemudian lanjut dugem. Ada pula aktivitas yang memerlukan fisik, seperti naik sepeda keliling kota (sambil minum alkohol) atau bahkan aktivitas belajar menjahit bersama nenek sambil diberi wejangan perkawinan. Selain aktivitas ini juga ada permainan-permainan (yang seringkali melibatkan cerita dari ranjang). Selain untuk fun, juga untuk mengenal teman-teman calon pengantin.
Kunci dari suksesnya pesta ini ada di orang yang ditunjuk untuk mengatur acara. Mesti tahu gimana caranya ngatur anggaran dan memastikan pesta ini gak jadi terlalu mahal dan bisa memastikan fokus aktivitas ke pengantin dan tentunya bisa memastikan semua orang termasuk lintas generasi bisa menikmati acara. Termasuk memastikan aktivitas yang sesuai dengan kapasitas jantung para tante, ibu atau calon mertua sang pengantin.
Penutup
Menghadiri pesta lajang ini tak wajib, yang lebih penting tentunya menghadiri pesta perkawinan. Apalagi biaya pesta ini seringkali tak murah, perlu beberapa ratus Euro dan menjadi biaya tambahan ekstra dari ongkos menghadiri perkawinan. Jika ongkos saweran pesta dirasa terlalu mahal, orang juga bisa menolak hadir. Konsekuensi ketika ada orang-orang yang tak bisa hadir, tentunya, saweran bagi yang hadir akan meningkat, karena bilangan pembagi mengecil.
Kalau boleh memilih, saya lebih suka konsep pesta lajang model malam midodareni. Lebih seru dan seluruh keluarga berkumpul. Bagaimana dengan kalian, suka menghadiri pesta lajang?
xoxo,
Tjetje
Enggak, Sa. Seumur-umur baru 1x dateng bachelorette party and samak deh kekna gue lebih suka konsep pest lajang tradisionalnya kita.
Iya, makan nasi, terus ngobrol-ngobrol di kamar sambil memandangi pengantin yang cantik.
Aku udah bbrp kali menghadiri pesta lajang, dan sempet “dibikinin” pesta lajang sama temen2 waktu sebelum menikah. Aku di “culik” buat dibawa makan pagi bareng di bakery andalan, lalu diajak bouldering (hahaha) lalu main boule dan makan siang dan minum bir bareng sebelum bubar (ngga terlalu malem juga namanya udah pada tuwir).
Sementara suamiku dulu diculik diajak main bola sama temen2nya terus abis gitu ke bar keknya. Pengalaman aku ikut pesta lajang biasanya selalu ada aktifitas fisik, klo ngga kayaking lah, main mini golf, sepedaan ke suatu tempat, main go kart, justru yang cuman sekadar duduk2 dan minum2 itu jarang banget.
Di sini pesta ginian banyak yang pergi minum, keliling dari bar ke bar. Aku pernah ikut satu yang aktivitasnya minum terus (dan aku gak minum). Ada yang aku tolak karena 200 Euro cuma buat keliling pub. Sayang bener duitnya.