Awal tahun ini dimulai dengan badai angin besar di Irlandia yang menyebabkan peringatan warna merah di seluruh pulau Irlandia (Republik dan juga Irlandia Utara). Warna ini berarti kita tak boleh keluar rumah, sekolah diliburkan dan jika memungkinkan harus bekerja dari rumah. Khusus badai Éowyn ini bahkan ada resiko kematian. Sebegitu berbahayanya bagai ini, hingga Hurricane Hunter, pesawat riset milik Amerika mendarat di Irlandia sebelum badai.
Sebelum badai
Di Irlandia, setiap ada peringatan warna merah, stok roti dan susu di supermarket pasti langsung habis diborong mereka yang panik. Sementara saya tak sempat beli susu, apalagi roti. Saya mengaplikasikan semua ilmu siaga bencana saya yang saya dapat ketika bekerja di bidang pembangunan dan paska tsunami Aceh. Nasi dan aneka lauk matang, camilan kering, nasi putih, dana tunai (banyak tempat paska badai tak bisa menerima pembayaran dengan kartu) lilin, senter, dan powerbank saya siapkan.
Delapan buah botol dan termos air panas dan dingin saya isi penuh. Tiga botol Klean Kanteen saya isi air panas dan kurang dari 12 jam airnya jadi air es. Sementara Welly Bottle traveler, sampai 24 jam air masih hangat. Pelajaran berharga, beli Welly bottle aja!

Malam sebelum badai datang, di komplek kami, ada beberapa anak muda yang keliling ke beberapa rumah untuk mencuri mobil. Mereka tertangkap beberapa CCTV tetangga. Ini maling cerdas, bersiap mencuri sebelum peringatan merah. Begitu orang sadar kalau mobil hilang, tak bisa dicari karena orang tak boleh keluar rumah.
Padamnya Listrik Kami
Badai ini suaranya berisik dan sukses merobohkan banyak pohon-pohon besar, shed, atap, hingga pagar. Pintu pagar kami sukses roboh. Ketika badai ini datang, burung-burung yang biasanya mulai ramai di pukul lima pagi tak terdengar suaranya sama sekali. Sementara Yoda, anjing saya, tidur di bawah selimut tak terganggu sama sekali.
Jam enam pagi saya menyadari kalau listrik di rumah mati. Satu desa lebih tepatnya. Dari jendela saya bisa melihat kegelapan tanpa cahaya sama sekali. Musim dingin ini matahari baru keluar jam delapan. Selain tak punya listrik, kami juga tak punya internet, tak bisa kirim SMS dan hanya bisa menelpon.
Kami tak sendirian, ada 540ribu rumah yang kehilangan listrik.
Untungnya…
Selama dua hari dua malam tanpa listrik, kami masih terus bersyukur tak punya mobil elektrik, tak punya kompor listrik (saya menolak keras kompor listrik karena kurang afdol untuk masak), dan masih punya perapian terbuka. Tangki air pun penuh. Di sini, rumah diberi rating dan rumah-rumah dengan rating tertinggi, A, biasanya rumah baru sudah tak boleh punya perapian dan cerobong asap, kompornya harus listrik. Demi mengurangi emisi katanya, tapi begitu bencana langsung kedinginan semua.
Syukurnya pula, kami tinggal di daerah pertanian dan peternakan. Jadi begitu status berganti warna jadi oranye, para petani ini langsung mengeluarkan traktor untuk menyingkirkan pohon-pohon yang ambruk. Di depan komplek kami, tak sampai 30 menit setelah status berganti warna, jalanan langsung bersih dari pohon.
Penutup

Sudah satu minggu sejak badai ini datang. Kami sudah kembali hidup normal, bisa mencuci rambut, mandi air panas dan tentunya bisa punya rumah yang hangat di musim dingin. Jangan tanya betapa bahagianya saya ketika listrik menyala, sampai terharu mau menangis. Kami beruntung hanya kehilangan listrik selama dua hari dua malam. Ada banyak keluarga yang masih tak punya listrik dan kehilangan penghasilan hingga sekarang. Tukang salon anjing kami pun kehilangan penghasilan selama seminggu ini karena tak punya listrik dan air.
Petugas listrik di Irlandia bekerja non-stop, meninggalkan keluarga dan tak kembali entah sampai berapa hari. Saking parahnya kerusakan jaringan, Irlandia sampai harus mendapatkan bantuan petugas listrik dari Austria dan Perancis. Banyak yang mengomel dan membahas betapa kayanya negara ini, tapi ngurusin listrik saja tak becus.
Realitanya badai seperti ini akan datang kembali, dan sayangnya, tak semua kabel listrik di Irlandia itu bisa diletakkan di dalam tanah. Jadi, kalau ada badai lagi, ya siap-siap aja siaga bencana.
Selamat tahun baru, semoga tahun ini membawa kesejahteraan, kedamaian dan kesehatan bagi kita semua.
xoxo,
Tjetje









