Minggu lalu, seorang adik sepupu saya yang mengabdi di sebuah kesatuan tetara mengunggah screenshot IGnya yang dibajak oleh seorang perempuan cantik dengan email berakhiran .ru. Saya menduga sang pembajak adalah spammer yang berniat membagikan link-link busuk. Ternyata dugaan saya benar, foto profil sepupu saya diganti dengan foto mbak-mbak bule cantik dan seksi, sementara link biodata sepupu saya ini juga berubah menjadi .xyz. Bisa diduga, pria-pria yang melihat perempuan seksi dan link yang mengajak chatting akan terpancing untuk mengklik link tersebut. Padahal saya yakin tak ada perempuan seksi di balik link tersebut. Yang ada hanya malware yang akan merusak gawai.
Akun profil yang tadinya terbuka juga berubah menjadi tertutup. Menyebalkan, apalagi saudara saya ini followersnya tak sedikit. Lebih dari seribu followers. Saya tak tinggal diam dan langsung mengirimkan formulir supaya akun yang diretas ini bisa dilaporkan. Tapi yang mengesalkan, ia diharuskan menunggu hingga 7 hari. Hadueh Instagram….mau ngunci akun ke hacked kok harus sampai 7 hari sih. Btw, sepupu saya bukan satu-satunya orang yang saya tahu akunnya dihacked, adik ipar saya juga mengalami hal serupa dan kehilangan akunnya.
Terus terang saya bergerak cepat mengirimkan formulir dan ngotot supaya ia melaporkan agar akunnya tak disalahgunakan untuk penipuan. Ternyata oh ternyata, adik saya ini sudah pensiun dari dunia Facebook, karena akunnya dicopy, bukan dibajak, orang dan disalahgunakan untuk menipu. Deg…..rasanya kaget dengar hal seperti itu.
Jadi begini modusnya:
Foto-foto sepupu saya ini diunduh oleh sang penipu, lalu dibuat menjadi profil-profil bajakan oleh penipunya. Profil bajakan ini, tak hanya satu tetapi setidaknya ada 7 yang ia tahu. Oleh sang penipu, adik saya di blok, sehingga tak bisa menemukan dan melaporkan akun tersebut. Ia mengetahui akun bajakan tersebut dari rekan-rekannya. Terlebih lagi melaporkan akun ini juga ribet, karena ia harus mengunggah identitasnya.
Masalahnya, muncul ketika nama dan fotonya disalahgunakan untuk menipu perempuan-perempuan dan mengambil uang dari mereka. Alasan yang digunakan penipu macam-macam, dari mulai kecelakaan dan memerlukan uang hingga dijanjikan kawin. Dan bodohnya, saya ulang lagi ah pakai huruf besar: BODOHNYA banyak yang terjebak dan rela memberikan uang padahal belum pernah bertemu dan baru kenal seumur jagung, di dunia maya pula.
Meminta uang ataupun meminjam uang karena alasan kecelakaan itu bagi TNI kok terdengar sebagai sebuah hal yang bodoh, karena TNI (dan juga Polri) itu sudah dijamin biaya kesehatannya oleh negara. Tapi ya harap dimaklumi saja, mungkin para korban ini sudah kadung mabuk, mabuk cinta dan juga dibuai mimpi untuk menjadi ibu persit.
Tak cukup sampai sana, adik sepupu saya juga disamperin oleh salah satu Bapak korban. Niat ya bow nyamperin, padahal ia dinas di perbatasan utara Indonesia. Masalah yang ini kemudian ditutup dengan penutupan akun FB oleh sepupu saya. Tapi akun-akun bajakan dengan foto-fotonya masih banyak bertebaran di Facebook sana. Saya pun yakin, sepupu saya bukan satu-satunya orang fotonya disalahgunakan. Ada banyak polisi dan juga TNI yang mengalami hal yang sama.
Dari kejadian ini, ada pelajaran berharga yang tak hanya bisa dipetik para anggota TNI (dan Polri), para perempuan yang bermimpi punya suami berseragam, tapi juga oleh kita para pengguna media sosial. Beberapa diantaranya saya rangkum dibawah ini:
- Kalau dipinjamin duit oleh anggota TNI atau Polri yang dikenal dari dunia maya karena alasan apapun jangan mau. Sekali lagi, JANGAN MAU. Apalagi kalau alasannya kecelakaan. Biarkan saja mereka diurus oleh RS Tentara ataupun RS Polri. Soal pinjam uang karena alasan apapun juga sama, TNI dan Polri memiliki Koperasi dan saya yakin para anggotanya bisa meminjam uang dengan mudah. Nggak perlu pinjam uang dari orang secara acak dari dunia maya kan?
- Jika menerima pesan mencurigakan seperti meminjam uang, laporkan profil tersebut. Laporkan profilnya, laporkan pesannya, laporkan fotonya. Semua yang bisa dilaporkan, laporkan saja. Apalagi kalau satu orang punya beberapa akun. Laporkan saja semua.
- Kalaupun kemudian kenalan dengan anggota TNI atau Polri di sosial media, verifikasi dulu apakah ia benar-benar anggota atau hanya penipu abal-abal. Caranya? Ajak Skype, atau kalau mereka dinas di pedalaman, suruh foto dengan pakaian warna kuning, hijau di landmark kota sambil menggigit sendok. Atau suruh foto dengan koran terbaru sambil memegang gorengan dan cabe, cabenya dua biji. Apa aja deh yang penting aneh dan tak mungkin dilakukan oleh sang penipu.
- Para pengguna media sosial, apalagi yang mengabdi sebagai TNI atau POLRI, masih lajang dan ganteng, atur akunnya supaya lebih privat. Atur supaya fotonya hanya bisa dilihat oleh teman-teman dekat saja. Tak usah dibuka untuk publik. Selain foto, tanggal lahir dan email juga perlu disembunyikan supaya tak bisa diretas.
- Jika ada tawaran untuk melakukan pengamanan berlapis, seperti fitur memasukkan nomor handphone, jangan lupa dilakukan juga. Tapi, ada tapinya ya, jangan hobi ganti-ganti nomor handphone juga. Kan percuma kalau sudah memasukkan satu nomor, tahu-tahu ganti nomor tiap bulan.
- Yang terakhir, jangan menerima permintaan menjadi teman dari orang-orang yang tak pernah ditemui. Pria atau perempuan, apalagi perempuan cantik yang seksi sekalipun. Bukan apa-apa, jangan-jangan foto-foto tersebut hanya foto palsu yang diambil dari google untuk meretas ataupun mengcopy akun orang. Seperti sepupu saya di atas.
Kalian, pernah dengar cerita penipuan yang mengatasnamakan anggota TNI atau Polri di dunia maya? Punya tips keamanan lainnya?
xx,
Tjetje
Bukan Anak Jenderal
IG lagi banyak kena hack ya. Kmaren punya pacarnya temen follower empat puluh ribuan jg kena hack. Alhamdulillah bisa balik stelah direport dan email emailan ke instagram.
Bisa kok tapi ya ribetnya itu pakai setor-setoran KTP.
Kalo Polri sih selain minjem ke koperasi, biasanya langganan juga minjemnya ke BRI, hehe…
Btw Ai, udah pernah tau link ini?
http://laurentiadewi.com/43954
Banyak yang tertipu oleh akun sosmed yang fotonya berseragam militer. Kalo dari baca-baca sih, korbannya ga cuma rugi materi aja, tapi bisa sampe depresi berat. Ngeri.
Semoga akun adik sepupunya bisa segera diselamatkan ya. Dan jangan sampe nambah lagi korban-korban penipuan si oknum ini. Amin.
International romance scam Aku aware banget, tapi yang lokal kelas Indonesia aku baru tahu dari sepupuku ini. Gila ya sampai depresi gitu.
Ya memang akun yang dihack bukan hanya tentara tapi banyak lagi. Buat password kombinasi huruf besar kecil, tanda baca dan angka tapi masih diingant :-). Memang harus berhati-hati banyak orang aneh di dunia maya. Thanks sharingya.
Mari kita sikat habis si penipu itu!!! Ikutan sebel😁 Akun IG-ku ada beberapa yg follow dengan gambar profil perempuan sangat seksi, aku blok terus lapor ke IG sebagai inappropriate account..
Well done Mbak. Aku palsu gitu emang harus dimusnahkan.
gile serem banget yaaa, apalagi sampe pake foto2 orangnya beneran….duh emang harus waspada di jaman yang serba canggih ini
Indeed!
makin serem itu hacker2.
dan kasus di IG banyak banget yang nimpa ke temen. rata2 tiba2 followers 0 dan ga bisa dibuka. poto pun g adaan lagi.
What? Followers jadi nol. Itu kalau buzzer apa gak stress?
kayanya siy stress banget, heu.. mana emg sering endors krna followersnya lumayan.
dan sejauh ini ada 4 akun temen yg ga balik.
Buset, baru tahu kalau IG lama banget gitu untuk proses pengurusannya.
Kalau FB, walaupun bukan “korban”, profilnya bisa di-report kok dan tanggapannya cukup cepat. Ini pernah terjadi ke salah seorang keluargaku soalnya dan kemudian profil palsunya ku-report. Beberapa jam kemudian profil palsunya dihapus.
Nah itu dia padahal satu payung.
Gile TNI, baru tau aku kalo tentara orang lokal juga disalahgunakan socmednya. Kirain tentara US sana aja mbak 😆
Sama aku juga mengira orang Amerika doang.
Waduh Tje, prihatin ke sepupu kamu. Mengerikan ya pencurian identitas ini. Ya, aku lihat ini sebagai pencurian identitas walaupun yang dicuri ‘hanya’ fotonya. Hanya dalam tanda kutip tapi efeknya besar ke yang dirugikan.
Omg, kasian sepupunya mbak. Btw yupp hati2, pencurian identitas di socmed gini lagi marak mbak ailsaaaa.. Adikku kemarin sempat kena hack juga. Saatnya memperketat keamanan nih dengan password yang ribet kombinasinya.. Asal jgn sampe malah lupa aja 😂
Nah itu dia, kalau lupa Password berabe.
yang lokal juga ada beberapa kali pernah baca mba. aku tahunya baca dari tulisan di kompasiana, ada penulis yang aktif nulis dalam masalah penipuan dengan modus gini. kalau aku dicurhatin yang beginian, biasanya bilang : kalau terasa terlalu muluk dan nggak rasional biasanya penipuan.
Pingback: Perisakan di Dunia Maya (Cyberbullying) | Ailtje Ni Diomasaigh
Kalo temenku beda lagi mba ditipu abis2an ama polisi gadungan udah ampe married lagi, eh besokannya si laki dibawa ke kantor polisi karena nyamar jd polisi gadungan. Yg heran bapaknya temenku nin TNI loh udah perwira juga, masa ga bs bedain yg abal2 ama yg asli. Kan klo polisi aslinya mestinya ada surat ijin nikah dari atasan..kasian, ga lama cerai deh tu temenku pdhl baru nikah..
Banyak yang gadungan, buat nipu. Yang asli pun banyak yang nipu.