Pensiun


Orang-orang selalu beranggapan bahwa hidup di Eropa itu enak dan terjamin. Bahkan tak sedikit yang punya moto tak perlu kerja keras karena akan selalu dapat bantuan dari pemerintah, dari subsidi rumah, kartu kesehatan gratis hingga pensiun. Yang penting tangannya nadah. Padahal, tak ada yang gratis. Semua ditanggung oleh para pembayar pajak yang kerja keras.

Salah satu hal yang selalu dianggap enak adalah masa tua, masa pensiun. Pensiun di Irlandia itu dimulai di usia 66 tahun. Enak, bisa kerja terus, sementara yang di Indonesia sudah pensiun satu dekade lebih awal ketika usia 50++.

Dana pensiun dari pembayar pajak melalui pemerintah dibagi menjadi dua kategori: pensiunan yang berkontribusi (bayar pajak secara rutin selama periode tertentu) dan pensiunan yang tak berkontribusi (yang tak memenuhi syarat bayar pajak). Pensiunan per minggu untuk yang berkontribusi sekitar €277.30, sementara yang tak berkontribusi €266. Udah kerja keras seumur hidup, bedanya 11€ saja.

Angka ini terlihat besar jika di rupiahkan. Tapi di Irlandia sendiri angka ini kecil. Hanya cukup untuk biaya sehari-hari. Dari yang saya baca, angka kecil ini karena asumsi para pensiunan adalah para pemilik rumah, bukan kontrak rumah. Kalaupun ada yang tak memiliki rumah, biasanya mereka dapat rumah sosial yang bisa disewa dengan harga murah.

Asumsi ini tapi tak akan bisa digunakan ketika generasi millennials yang seringkali diasumsikan tak punya rumah (dan masih menyewa) memasuki usia pensiun. Apalagi harga sewa rumah di Dublin sudah berada di kisaran angka 3000 Euro. Duit pensiun pun tak cukup untuk bayar kontrakan rumah



Menyiapkan pensiun

Saya bukan ahli keuangan, tapi no brainer lah ya kalau untuk pensiun itu kudu punya rumah. Wajib. Siapa coba yang masa tuanya mau terkatung-katung nyari tempat tinggal, apalagi Irlandia (dan banyak negara Eropa lainnya), mengalami krisis rumah. Alasan gak mampu beli rumah karena tak mampu juga sekadar alasan saja, karena semua orang bisa di sini bisa beli rumah di sini, selama mereka mampu mengubah gaya hidup dan memprioritaskan beli rumah, serta sadar dengan daya beli. Baca: gak ngotot untuk beli di luar kemampuan ekonomi.

Untuk para pensiunan yang punya rumah, ketika uang pensiun tak cukup karena biaya hidup sangat tinggi (listrik, sampah, internet, asuransi kesehatan), ada opsi juga untuk menyewakan kamar (bebas pajak hingga nilai tertentu). Enaknya pula, ada bantuan untuk renovasi rumah (untuk kasus tertentu) dan meningkatkan efisiensi energi di rumah.

Selain punya properti, selagi masa kerja penting pula untuk menabung dana pensiun. Ini dana pensiun pribadi, di luar pensiunan receh dari negara para pembayar pajak. Di Irlandia, dana pensiun pribadi ini sangat difasilitasi dan negara punya kebijakan keuangan dan membebaskan pajak untuk dana yang dimasukkan ke pensiun.

Jadi, pajak di negeri ini tinggi, tapi bukan tertinggi di Eropa. PPH untuk penghasilan di atas 43k sebesar 40%, sementara di bawah itu 20%. Itu pun tak murni 20 atau 40%, ada element plus-plus. Tapi, untuk urusan pensiun bisa bebas pajak. Ada skemanya berdasarkan usia.Usia 30-39 misalnya boleh memasukkan penghasilan ke dana pensiun maksimal 20% dan penghasilan ini bebas pajak. Semakin bertambah usia, semakin banyak dana yang bisa dimasukkan untuk pensiun, hingga 40%.

Nah dana pensiun ini adalah cara cepat untuk menghindari bayar pajak tinggi-tinggi dan membangun portfolio pensiun. Nanti ketika sudah memasuki pensiun dana ini bisa dicairkan dan sebagian bebas pajak.

Penutup

Ekonomi Irlandia sedang sulit. Harga pangan dan energi melonjak tinggi. Inflasi sudah terkendali, suku bunga juga sudah mendingan walaupun tahun lalu hancur mina. Di masa sulit seperti ini, saya sering melihat para pensiunan yang kaget tak karuan ketika mendapatkan tagihan energi (listrik, gas), hingga mencapai hampir 1k.

Pada saat yang sama, saya juga melihat pensiunan-pensiunan lain yang dengan tenangnya menikmati hidup, jalan-jalan, pindah sementara ke selatan Eropa selama musim dingin, renovasi rumah, beli mobil baru, main golf sana-sini, bahkan turut serta membayari ongkos hidup anak-anak mereka yang kesusahan.

Ketika saya tanya apa resep mereka? Selama masa muda, mereka hidup biasa-biasa saja, tak berlebihan. Ah pasti selama masa mudanya mereka tak punya Instagram, jadi tak perlu membeli aneka barang-barang yang mengandung gengsi dan pamer hidup yang glamor.

Kamu, sudah menyiapkan dana pensiun?

xoxo,
Tjetje

2 thoughts on “Pensiun

Show me love, leave your thought here!