This week challenge’s theme is to share our favorite Indonesians cuisine. Choosing one is never easy task, so I decided to write thing that most of Indonesians like, kerupuk that plays an important role in Indonesian dishes.
To read about this blog challenge, please visit this link.
A colleague, who is also a friend, recently asked me why Indonesians eat meal with a cracker, kerupuk. This friend has lived in many countries and never seen such passion to kerupuk. I could not answer that question and honestly, it makes me feel like I am a fail Indonesian for not knowing the reason. My guess, we love kerupuk because it is savory and goes well with our high-sugar rice.
Kerupuk is made of starch with combination of rice, garlic, prawn, fish, buffalo skin, cow skin or pork skin. The making process requires a lot of sun, because the thinly sliced dough must be sun-dried first before being deep fried. The sun and hot oil are the two important keys to its crunchiness. On the second thought, oil is not they key because some kerupuk do not need oil, thanks to the hot sand that used to fry them.
Finding kerupuk is relatively easy because it is sold everywhere, from a small shop (warung) to a high-end supermarket. The selling price varies from one thousand rupiah (per piece) to up to forty thousand rupiah (per package), depends on the quantity as well as the ingredients. As I mentioned above, Indonesians, from the poor to the rich, love the savory cracker that comes in many different shapes, big, small, curly, round and square. It also comes in different colors such as light red, orange, yellow, baby blue, light green and white.
Certain skills and experience are required to pair the food with the best kerupuk. Good combinations will certainly maximize the enjoyment of the food. Kerupuk kulit sapi for instance will not go well for gado-gado (salad with peanut dressing), bubur ayam (chicken porridge) and chicken noodles. While kerupuk udang, can be paired with almost anything. However, papeda can never be paired with any kerupuk as it is will ruin the taste. One day, when the kerupuk elevated to fine dining, we should train people to be kerupukier. Like sommelier, this person will be responsible to select the best combination of kerupuk and meal.
Kerupuk can also enjoyed on its own, as a snack. Some people also enjoy it with sambal (chilli sauce), broth, or other dipping sauces. Indonesians are not the only one who enjoys it as snack. Malaysian, Vietnamenese, Chinese and Thai enjoy kerupuk as well. Surprisingly, few Irish shops sell Indonesian kerupuk. The taste however is different, maybe because it’s made in UK that has very limited sunlight.
During Indonesian Independence Day which celebrated every 17 August, kerupuk plays important role in a popular competition, kerupuk eating contest. This competition is about being the faster kerupuk eater. It sounds easy, but it is actually pretty challenging. The participants, hands-tied and sometimes blindfolded (oh now I sound kinky), have to eat the often-stale-kerupuk that is dangled above the mouth-level.
Now that you know the importance of kerupuk in our life, tell me, what’s your favorite kerupuk?
Semua kerupuk aku suka tapi yang paling suka yang dibuat di Palembang dan opak kecil2. Enak banget
Kerupuk Palembang enak kalau dicelup-celup ke cuko, aku juga suka.
kerupuk udang merk rambutan asli kudus, mbak. enaaaak pake banget 😀 😀
Wah aku baru tahu ada merek rambutan. jauh banget udang dan rambutan.
I agree, one of the key to make a good Kerupuk is the sunlight. Ah, udah lama gak liat balap kerupuk ya, masih jaman gak ya skarang…
Masih ada kok, coba nanti daftar lagi pas 17an. Beberapa tahun ini gak keliatan karena pas barengan dengan Ramadan.
Iya faktor terbesarnya itu haha
Lol, I also like kerupuk! Even though I know sometimes it is, well, you know, a bit unhealthy 😛 .
It is unhealthy Zilko; deep fried, MSG and whitening.
Lol, true 🙂 .
I looooove kerupuk. My favourite are the white ones with holes in them?? Especially the fish flavour kind. Yummm
but Shrimp crackers come as close second, me being from Sidoarjo/Surabaya and all
I call it kerupuk keriting because it looks like mpek-mpek keriting 😀
I love kerupuk! Paling suka sama kerupuk puli/gendar, yang konon bikinnya harus pake bleng alias boraks >_<
waaaah baru tahu kerupuk gendar pakai boraks, kirain pakai beras doang.
Pernah liat liputan di TV, kalo gendar pake boraks, rasanya ada paitnya gitu, Mbak. Trus aku beneran pernah ngerasain yang kayak gitu, ada paitnya itu *astaga*
Alamak, kalau gitu besok-besok cari yang dari produk ternama aja kali ya *walau gak jamin*
Ada cerita soal kerupuk nih. Ibuku pernah gatal gatal setelah makan kerupuk udang. Tapi itu dulu…sekarang nggak lagi. Jadi ternyata alergi hanya kambuh di saat tertentu.
Wah apanya di kerupuk yang bikin alergi? ikan atau udang?
Kerupuk udang, mbak. Tapi itu dulu. sekarang udah nggak lagi
Oh iya temanku, orang Spanyol (Anna), juga tergila gila dengan kerupuk bahkan sejak dia pertama kali ke Indonesia. Jadi, waktu temannya dia datang kesini, aku titipkan oleh oleh kerupuk untuk Anna. 😀
Mama mertuaku juga doyan kerupuk Wulan.
Aku paling suka kerupuk mie (warnanya kuning, bentuknya melingker2). Dimakan pake sambel ato dicocolin ke kuah panas, wehhh enak bgt! Kerupuk kulit sapi juga sukaaa.
aku juga suka kerupuk mie makannya pake rujak :D, kerupuk bawang, kerupuk udang, opak, emping, rempeyek teri, rempeyek kacang ijo, kerupuk yang kalau digorengnya di pasir itu apa ya namanya?, ya ampun aku jadi pingin semua kerupuk.
kerupuk putih sama kerupuk warna warnii.. duhh.. jadi kangen bakso abang2 sama bubur ayam.. hahaha.. *slurpp.. tapi aku juga bs gadoin kerupuk sama cabe ulek aja si.. itu juga bisa kenyang sendiri tanpa lauk lain. hahaha
Ada lagi kerupuk pasir yang dikasih bumbu coklat kayak ingus itu.
Malah bayangin FSOG lagi lomba makan kerupuk pake blindfolded (katanya kinky😁😁)
Eike gak demen kerupuk Tje, tapi singkong balado asli Padang, itu so delisioso..
Wah baru tahu ada yang gak suka kerupuk. Kenapa bisa gak demen kerupuk?
Sering jd tersangka penyebab sakit tenggorokan, kebanyakan “bumbu” kli ya.
Oh bisa jadi, dia gak cuma kayak bumbu tapi juga kaya minyak.
Kerupukkkk. Sukakk. Ini gak pakai bahasa Inggris gpp ya Mba. Hihi. Terlalu susah mengutarakan kesukaannya dalam bahasa itu. Heheh.
Kalau makan pasti harus nyari krupuk dah. Atau ya gantinya yang crunchy gitulah. Paling suka krupuknya yang coklat. Enak tuh.
Entah napa jd inget kerupuk sambal Cirebon. Sigh! Lagi2 Cirebon nih
Kerupuk apakah itu kerupuk sambal Cirebon?
Kerupuk biasa sbnrnya Mbak. Tp makan sama sambalnya yang gak biasa. Enak sambalnya (ini sy yang gak suka pedes aja tetep makan terus walau kepedesan)
Aku sukanya kerupuk pasir dicampur sambal yang sticky kayak ingus warnanya coklat.
Hahahaha. Blm pernah kalau sambalnya. Kalau kerupuk pasirnya sering. Nah kerupuk sambal td jg pakai pasir gorengnya
Biasanya ada di depan sekolah-sekolah Ryan. Jadi kebersihan diragukan.
Ah. Yang enak yang kayak gitu Mbak
Aku suka rangginang, masuk kategori kerupuk jugakah?
Masuk kali ya, karena dia dikeringkan dan digoreng. Aku juga suka apalagi yang dimbumbui terasi.
Hahahaha i like the idea of kerupukier! Oh btw aku paling suka kerupuk Gendar.. Udh jarang nemu di Jakarta huhu
Aku juga suka, tapi emang susah banget nemunya. Mesti ke daerah2 Christa.
I like any kind of kerupuk as it completes the taste of every meal. But if I may say, I think I like gendar the best. It’s the name of rice cracker from Madiun. They even have different flavors, onion gendar, spicy gendar, etc.
I like gendar too Mbak Mikan, though I did not know that it comes with different flavors.
The ones from Madiun have plenty of variations to choose from and I think the quality is also better.
Makan pake kerupuk emang beda sensasinya, hehe…
Iya, lebih gurih dan lebih rame.
Lebih suka kerupuk coklat dibandingkan kerupuk putih Mba Ai 😀
kerupuk coklat, kerupuk bawang?
Ga tau itu namanya apa, biasanya kalo ada kerupuk putih sampingnya kerupuk coklat itu mba
aku paling nggak bisa nolak kalau ada emping…, rasanya bikin nagih banget
Aku juga suka emping, apalagi yang dari Aceh. yum..yum.
Kerupuk! I think every Indonesian has eaten kerupuk at least once :hehe.
I like shrimp crackers most–after that, the small but crispy kerupuk called “ceriping”. Oh, don’t forget empings, too :hehe.
Ah, I want to eat some now… :hehe.
Gara, I love emping dipped into asam udang. Too bad Jakarta does not offer good asam udang like in Aceh.
Krupuk itu makanan nggak sehat yang bikin nagih, apalagi krupuk putih kalau dicampur kuah soto, pecel, kadang kalau iseng saya kumat campurin aja kuah kari jepang dan rasanya super mantap.
Buat saya yang orang Malang, kerupuk juga nikmat dicampur bumbu rujak. Rujak manis ataupun rujak cingur.
why in Indonesia that kerupuk dangled above mouth? so how can we eat that?
It’s a competition.
Lomba makan kerupuk tapi matanya ditutup gimana caranya tuh? Kan ga bisa lihat dimana kerupuknya 😀
Kan selalu ditutup matanya? Aku malah belum pernah tahu tanpa ditutup. Terus nanti kita suruh berdiri di dekat kerupuknya.
Aku baru pernah liatnya yg ga ditutup matanya.. Itu juga udah susah kayaknya. Kalau ditutup matanya gimana cara makannya ya?
Itu malah tambah seru, karena makanya harus mengira-ngiri dimana lokasinya.
Lalu kerupuknya digantung setinggi apa mbak? Makannya sampai loncat2 atau jinjit2 saja?
Di adjust sesuai tinggi manusianya masing2.
hehe tapi bisasanya ga semua panitia lomba mau ngeadjust kerupuk setinggi mulut pesertanya mbak.. biasanya pada suka ngegantung kerupuknya di atas mulut atau malah di atas kepala pesertanya
Tergantung panitianya masing2 ya.
Love kerupuuk banget. Tau merk kerupuk palembang yang enak ga? Mau buat oleh2 pulkam
Aku gak pernah nyari merek kalau kerupuk palembang, asal ada stempelnya Palembang beli aja 😉