Pernah lihat foto di atas berseliweran di sosial media dengan hashtag #GlobalGreening? Atau lihat Menara Eiffel, piramid, tembok besar China, Empire State dan berbagai bangunan besar di dunia mendadak menjadi hijau?
Bangunan-bangunan dan tempat-tempat penting tersebut menjadi hijau karena adanya perayaan St. Patrick day yang dirayakan setiap tanggal 17 Maret. Hari penting ini tak hanya dirayakan di Irlandia, tetapi juga di negara-negara lain dimana banyak orang-orang keturunan Irlandia bermukim seperti Australia, Amerika, Canada. Orang Irlandia, baik di Utara maupun di Selatan memang hanya 4.5 juta juta, tapi mereka yang keturunan Irlandia konon mencapai lebih dari 33 juta orang. Tak hanya dirayakan dinegara-negara tersebut, Jepang ternyata juga ikut merayakan dengan parade hijaunya.
Sungguh saya iri dengan usaha Pemerintah Irlandia untuk menghijaukan bangunan-bangunan penting di dunia. Tak hanya meningkatkan pariwisata di negara-negara tempat bangunan-bangunan tersebut berada, ‘penghijauan’ ini juga membuat Irlandia ini menjadi makin ngetop dan saya duga, makin banyak dikunjungi. Tahun ini sendiri ada sekitar 150 bangunan dunia, termasuk Colloseum, Montmartre Sacré-Coeur, tembok besar Cina menjadi hijau. Di Dublin, beraneka bangunan, termasuk airportnya juga akan menjadi hijau. Pendek kata, 150 shades of green deh. Dengan dibukanya hubungan diplomatik Indonesia dan Irlandia, sepertinya tinggal menghitung hari tahun saja sebelum Prambanan, Borobudur dan juga Monas berubah menjadi hijau.
St. Patrick sendiri merupakan salah satu Saints (bahasa Indonesianya Santo kali ya?) yang menyebarkan agama Katolik di Irlandia. Beliau menggunakan daun shamrock sebagai media untuk mengenalkan konsep trinity. Tak heran kalau kemudian saya menemukan patung lilin beliau di sebuah museum lilin di dekat Trinity College Dublin, memegang daun tersebut (silahkan dilihat fotonya disini). Beliau ini berasal dari Skotlandia *sama kayak asal nama saya* dan pada usia enam belas tahun diculik lalu dijadikan budak di Irlandia.
Menariknya, St. Patrick dan St. Valentine sama-sama memiliki perayaan yang sekuler, perayaan yang dirayakan tanpa hubungan keagamaan. Jika St. Patrick identik dengan warna hijau, dari dari kostum, makanan, bir, milkshake hingga warna sungai pun hijau, maka St. Valentine identik dengan warna merah muda. Sayangnya Untungnya tak ada sungai yang diwarnai merah muda demi St. Valentine. Warna hijau sendiri dipilih karena identik dengan musim semi, shamrock dan juga warna Irlandia *sumpah negara ini hijau banget berhiaskan putih-putih, para domba *
Tak hanya dirayakan secara sekuler, St. Patrick juga memiliki prosesi keagamaan. Bahkan dulu sebelum perayaan St. Patrick mendunia, banyak pub dan toko yang tutup karena pemiliknya sibuk merayakan secara keagamaan. Saking pentingnya beliau sebagai toko keagamaan, di Irlandia ada lebih dari sepuluh gereja yang diberi nama Saint Patrick, sementara di Amerika ada sekitar empat ratus lima puluh.
Tahun ini saya sudah ngebet banget pengen ngerayain St. Patrick di Irlandia dan melihat bagaimana Dublin menghijau sambil minum bir hijau (walau konon bir hijau ini rasanya gak karu-karuan). Tapi apa daya saya cuma bisa melihat dari kejauhan karena visa belum juga selesai (Dear Visa Officer, if you read this post, could you please approve my visa). Tapi, saya masih punya spirit Irish dong, karena hari ini semua orang, termasuk kalian semua adalah Irish. Makanya, hari ini saya berhijau ria ke kantor sambil menghibur hari, masih ada St. Patrick selanjutnya.
Di Jakarta, St. Patrick’s day juga dirayakan di Irish Pub, Murphy’s yang terletak di Kemang. Tak hanya menyediakan bir hijau, mereka juga menyediakan Guiness dari tab. Guiness yang di tab ini rasanya jauh berbeda dari Guiness botolan atau kalengan yang ditambah dengan stout. Saking populer dan identiknya Guinness dengan Irlandia, diprediksi, hari ini 13 juta pints (gelas bir) akan terjual. Padahal perusahaan ini sekarang bukan lagi milik orang Irlandia, tapi milik perusahaan Inggris.
Mbak Tjetje, tanggalnya 17April atau Maret Mbak? Maap penasaran saya.
Baru tahu kalo perayaan St. Patrick’s day ini didominasi warna kuning. Meriah banget pasti ya Mbak peryaaan di Irlandia sana.
17 Maret Dan, makasih koreksinya. Dominasi warnanya hijau Dan, bukan kuning. Kalau kuning nanti jadi partai sebelah 🙂
Di Amerika konon lebih meriah Dan. Malah festival pertamanya ada di sana.
Hahahahaha. Mbak Tjetjeeee maaap. Di otak ku ijoooo kok keluarnya kuning yaaaa. Hahahahaha.
Ijo mas, kok kuning? 😮
Hahahahaha. Di otak saya ijo jugaaa. Kok ketulisnya kuning sih yaaa. >°<
Waktu liat fotonya pertama kali tak pikir di-cat mbak, rupanya pake lampu toh *udik* 😆
Lucu ya perayaannya, semoga tahun depan Indonesia udah bisa ikut merayakan 😀
Semoga! Biar seru.
Naaah ini seru banget di Amrik. People start drinking since 11AM dan danau di Chicago jadi ijo hahaha…fun time!!
Ahhh semoga satu hari nanti aku bisa lihat pewarnaannya. Eh tapi itu pewarnanya aman gak ya?
Nah itu dia aku gak tau but I am sure it’s done with the approval of the city’s council. Btw bisa dong, flight Chicago – Ireland affordable kok.
Perayaannya unik dan sangat berkesan. Punya ciri khas yang tidak ada di perayaan lain, sebuah perayaan hijau!
Siapa tahu tahun depan Monas bermandi cahaya hijau dan seperti tertutup semak shamrock. Pasti unik sekali :hehe.
Semoga FPI gak komplain juga, nanti disangka perayaan keagamaan.
Semoga :)).
Ai, kakeknya si Matt juga masih ada darah Irlandianya hehehe. Aku juga jadi penasaran ama warna hijau2 di bir. Rasanya kayak apa ya?
Everyone is Irish, bahkan Obama pun punya keturunan Irlandia.
Rasanya gak tahu Non, aku gak pernah nyobain. Tahun depan ya aku cerita rasanya gimana 😉
Bir ijo apa rasanya Mba Ai? 😀
Gak pernah nyoba Puji, kata laki guwe sih ajaib banget rasanya.
Pantes, nursery anakku juga hari ini menghijau. Semoga visa nya lancar dan cepat di approve ya Tje.
Wah nurserynya ikutan hijau juga. Dijelasin nggak ke anak-anaknya? Makasih doanya.
Ga tau Tje, anak gw mah blm mudeng ginian. Paling dbacain buku cerita dg tema St. Patrick ini sih.
wahh keren banget ini mba
semoga tahun depan bisa merayakan St.Patrick disana ya
Semoga ya Dita!
Di Itali juga ada ditulis di kalender st patrick. Tapi nggak dirayain sampe ijo royo2 gitu Hwehehehe adem ayem aja disini. Cuma kemarin pas ke british pub, full dekorasi hijau dari Guinness beer. Hehehe. Entah mereka ada promo apa.
Eh orang Itali doyan ngebeer juga ya?
Sebagai pecinta Irish Pub and dan sarapan pagi khasnya hari ini aku mau ngerayain pakek minum Guinness, ‘Slainte mhaith!’
Aku juga cinta sarapan paginya Irish. Yummy yummy.
Hijau nya cakep pula ya, kek emerald ! Love this country !
Come back to Ireland Fe!
serba hijau ya kak
Iya, identik dengan hijau. Negaranya ijo banget lho.
wew kalau yah kak indonesia.. hijuanya dari tumbuhan kan ya kak?
Wah keren. Kayak nya perayaan ini belum begitu familiar di Jakarta.
Di Indonesia baru bar Irlandia saja yang merayakan. Menurut saya kalau Indonesia merayakan pasti FPI ribut karena perayaan ini mulanya dari perayaan agama. Walaupun sebenernya udah berubah menjadi perayaan sekuler.
Wah tunggu tahun depan nie untuk mendengar cerita mbak ai merayakan St. Patrick’s day di irlandia.
Semoga visanya cepat kelar.
Thanks Ria. Semoga tahun depan aku bisa meliput keriaan St. Patrick’s Day.
aku lihat beritanya di tv doang. waktu itu masih penasaran sama hari St Patrick ini cuma males googling eh malah nemu disini, makasih mbak Tje. Aku nggak nemu di Goslar disini orang malah dah pada mulai hias toko, rumah, ruang les dsb dengan telur dan kelinci Easter
Wah sudah mulai Easter, Jakarta juga sudah mulai berhias.
Semoga visa-nya cepat kelar 🙂 Hijau di Indonesia malah identik sama PPP – entah kenapa kalau lihat hijau inget-nya partai yang satu itu mulu…adduuh…
Tapi memang hebat dengan penghijauan seperti ini…itung-itung promosi Irlandia 🙂
Terimakasih Mbak. Iya, dia hebat banget boosting pariwisatanya.
mungkin petugas visa-nya bisa dikasih minum bir hijau dulu, kali, mbak? supaya visanya cepet diurus…
Iya nih visanya lama banget. Nunggunya sambi tersiksa ;(
Masalah visa nya kok agak ga cocok dengan kebijakan pemerintah Irlandia tuk memajukan pariwisatanya… terutama dimata turis dari Indonesia yang kayaknya semakin menggebu…. 😉
Kalau soal visa turis pasti empat minggu keluar, tapi kalau visa spouse yang long visit agak lama karena tujuannya tinggal permanen di Irlandia, maksimal pemrosesan enam bulan.
Uuuh… 6 bulan??? lama banget ya? tapi ini berlaku permanen itu artinya apa? 10 tahun atau se umur hidup?
Itu untuk join spouse jadi boleh tinggal lebih lama dari tiga bulan, kayaknya setahun dulu deh, bisa kerja, bisa sekolah dan bisa langsung ngapa2in. Dengan visa yang aku punya sekarang walaupun Multiply entry (dan ga minta Multiply tau dikasih), aku cuma bisa tinggal tiga bulan dan ga bisa kerja.
Enam bulan karena mereka proses di Dublin dan antriannya dari seluruh belahan dunia. Itu termasuk cepet lho, Australia bisa setahun lho.
Pingback: Melamar Pria Pada Tahun Kabisat | Ailtje Ni Diomasaigh
Daun shamrock mirip semanggi y mbk,,cuman kelopakny selisih 1,,hehe..
Iya tiga doang simbol Trinity.