Ketika masih bekerja di Jakarta, saya memiliki hak cuti sebanyak 30 hari kerja setiap tahunnya. Cuti yang tak bisa dipindahkan ke tahun berikutnya selalu saya habiskan, bahkan terkadang kurang. Maklum saja, hobi jalan-jalan tak hanya menguras tabungan tapi juga menguras cuti.
Menghabiskan cuti 30 hari bagi saya adalah hal yang mudah. Ketika itu atasan saya punya prinsip penting bahwa CUTI MERUPAKAN HAK KARYAWAN. Maka tak heran jika cuti saya selalu disetujui dengan mudahnya, berapapun lamanya. Bahkan, ketika ada acara penting di kantorpun saya diperkenankan untuk cuti tanpa mempertanyakan alasannya. Lagipula, saya bukan cuti untuk melarikan diri dari pekerjaan dan tanggung jawab.
Namun sayangnya, banyak sekali bos-bos di luar sana yang menyalahgunakan kekuasan dan menggunakan cuti sebagai alat untuk mengontrol anak buahnya. Padahal, cuti di Indonesia itu termasuk dalam kategori sadis, hanya 12 hari saja setiap tahunnya (ditambah aneka rupa cuti khusus yang tak seberapa). Cuti yang pendek ini pun masih sering terpotong lagi dengan cuti bersama. Praktis cuti di Indonesia semakin pendek. Dan kalau sudah pendek mengapa harus dipersulit?
Dari perbincangan saya, para atasan ini biasanya punya banyak modus dan alasan untuk menghambat anak buahnya mengambil cuti. Modus yang paling sering digunakan adalah menunda memberikan persetujuan atas permintaan cuti. Kendati cuti sudah diajukan dari beberapa waktu sebelumnya, si bos tetep keukeuh untuk tak memberikan. Alasannya: lihat nanti. Lihat nanti ini alasan ampuh untuk bilang: saya males ngasih kamu cuti tapi saya lagi nyari alasan.
Alasan paling umum tentunya pekerjaan. Padahal pekerjaan di kantor itu tak akan pernah habis dan selalu ada. Ada kalanya memang load pekerjaan menumpuk karena kejadian-kejadian khusus. Ketika sang staf sangat diperlukan maka diperlukan common sense dari kedua belah pihak. Eh tapi jika staf tak terlalu diperlukan dan sang atasan menahan dengan alasan ini? Errr.. Nanti dulu.
Selain alasan-alasan di atas, atasan biasanya agak susah memberikan cuti ketika pegawai yang akan cuti merupakan pegawai penting yang tahu segala-galanya. Pegawai andalan kantor atau jantung hatinya kantor lah. Begitu sang pegawai cuti, bosnya pun kebakaran jenggot karena sang bos kurang tahu teknis pekerjaan. Ya kalau begini mah sengsara.
Bicara tentang cuti, di Indonesia ada beberapa cuti yang bagi saya menarik seperti cuti kawin (sekali lagi penggunaan kata kawin disini mengacu pada UU Perkawinan) diberikan selama 3 hari kerja. Sementara cuti menikahkan anak selama 2 hari. Cuti ini relatif pendek mengingat perkawinan di Indonesia sangat ribet dan biasanya memakan persiapan beberapa hari (bahkan bulan atau tahun). Tapi mending daripada tak ada lah ya.
Bagi mereka yang mengkhitankan anak juga diberikan cuti selama dua hari. Sementara mereka yang beragama Katolik diberikan akses cuti selama 2 hari juga ketika anaknya dibaptis. Cuti khusus ini nampaknya hanya untuk pemeluk agama Islam dan Katolik. Sementara yang beragama lain tak mendapatkan keistimewaan. Mungkin karena memang tak ada kegiatan khusus yang berkaitan dengan anak atau yang membuat UU tak kepikiran.
Bagi yang berduka cita, Indonesia juga mengatur pemberian cuti 2 hari bagi yang keluarga inti yang meninggal dunia. Sementara jika ada anggota keluarga di rumah yang meninggal dunia dan pertalian darahnya tak sekuat keluarga inti (suami, istri, mertua, orang tua dan anak) cuti yang diberikan hanya satu hari saja. Wajar sih cuti ini pendek, karena proses pemakaman di Indonesia cukup cepat.
Selain berduka cita, negara juga memberikan hak cuti untuk mereka yang melahirkan dan keguguran. Kendati cuti keguguran diberikan pada suami, cuti melahirkan, atau lazim disebut paternal leaves dalam bahasa Inggris, belum diberikan kepada kaum pria di Indonesia. Padahal cuti ini penting sekali untuk kesetaraan pria dan perempuan. Belum adanya cuti ini menunjukkan betapa peran kehadiran sang bapak pada bulan-bulan pertama saat anak lahir dianggap kurang penting. Bisa juga karena urusan anak dianggap tanggung jawab perempuan. Pada saat yang sama cuti yang diberikan kepada ibu yang melahirkan relatif pendek, hanya 3 bulan, 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan. Bagi saya, cuti ini sudah saatnya diperpanjang. Apalagi untuk mendukung pemberian ASI di Indonesia.
Satu cuti yang menurut saya unik adalah cuti haid bagi perempuan selama dua hari kerja. Cuti ini berguna bagi mereka yang mengalami sakit parah ketika datang bulan. Nampaknya cuti ini jarang diambil oleh pegawai, karena malu jika para kolega mengetahui jadwal bulanan. Padahal cuti yang satu ini paling mudah didapatkan, karena datang bulan tak bisa ditunda.
Selamat menyambut hari buruh rekan-rekan. Semoga cuti di Indonesia bisa diperpanjang hingga satu bulan.
Xx,
Ailtje
Buruh juga
Duuh mewah ya dpt cutinya 30 hari/tahun. Lengkap info ttg cutinya, bener deh cuti tuk ibu melahirkan hrs diperpanjang dan seharusnya gak usah ditentukan 15 hr sebelum dan 15 hari sesudah krn prakteknya praktis 15 hr sblm melahirkan itu krg efektif. Tergantung time mangement bumil jg sih dan rata2 prefer diambil full stlh melahirkan utk mengurus baby.
Bener itu kemewahan sekali. Harusnya memang lebih panjang. Biar si Ibu bisa lebih puas bersama anaknya.
Oh gitu ya Shin. Tje & Shin, Di Belanda cuti hamil 16 minggu. Bisa diambil mulai dari 4 minggu sebelum due date. Kehamilan aku dulu lancar makanya ambil cuti hamil 2 minggu sebelum due date. Jadi balik kerja lagi setelah G umurnya 3 bulan 2 minggu.
Baru tau ada cuti haid, hhahaha.. Perlu ada juga nih, cuti patah hati buat mereka yg baru putus pacaran, ditinggal kawin atau cerai, krn klo lg patah hati keseringan kita susah fokus sm hal2 yg seharusnya kita fokuskan, asli, pernah ngalamin 😆
Hahahaha…cuti patah hati. Eh cuti cerai ada gak ya. Mau aku cari ah. Kan stress tuh.
Cuti nikah sih beberapa kali denger, tp cuti cerai kayaknya belum pernah.
Kalau d indo mungkin kalau cerai bebannya berat, terutama cewek. Tp klo d negara2 barat, mau cerai, kumpul kebo jg nyantai2 aja ya? Intinya gak ada yg rese gitu
Ada kok tapi kecil banget dan gak separah di Indonesia. Cuma bisikan angin aja.
Perusahaan aku termasuk sadis karena hak cuti aku Cuma 12 x dalam 1 tahun.
Namun aku betah karena team kerja aku yg joos
Aturan pemerintah cuma 12 hari sih ya.
Aku dong Ail, dulu di kantor yang paling rajin ambil cuti haid. Setiap bulan. Sampai ditandai sama orang kantor. Lah kan hak ya tertera di buku peraturan kantor, ya aku pergunakan dengan baik. Bosku hapal banget kalo aku cuti, pasti ga mau angkat telpon urusan kantor, apapun jenis cutinya. Sampai ada kelakar di kantor “ga usah deh coba2 telpon deny pas cuti, hp nya ditaruh kulkas” 😆
Aku masih mau jawab Email kalau cuti Den. Ditelpon pun masih mau tapi biasanya yang nelpon juga tahu diri, kalau gak super urgent gak bakalan nelpon.
Hahaha, kasihan juga ya mereka yang bisa dikatakan “ahli” di sebuah perusahaan (yang bosnya begitu) malah lebih susah cuti justru karena mereka “ahli” itu.
Makanya bosnya mesti belajar keahlian anak buahnya juga tuh.
Mbaaa cutinya 30 hari? Indah banget
Iyaaaaa. Sekarang disini cuma dapat 24 😞
Jangan cediih, ingatlah yang di Jakarta ini 😂
Wahhh.. Enak banget cutinya sampai 30 hari kerja! 12 hari kerja aja masih ada orang yg bilang itu kebanyakan :p untung aja sekarang udah di luar cuti bersama.. Tapi kantor saya gak ngebolehin ijin gak masuk kantor, harus potong cuti… Dan perihal cuti haid, di kantor saya rada ribet karena mesti disertai surat dokter yang menyatakan sakit haidnya emang bikin ga bisa kerja.. Pfftttt… Apa bedanya dengan bikin surat sakit??
Ah reseh tuh. Gak ada trust ke stafnya. Lha emangnya kalau ke dokter gak bayar gitu? Aku dulu bisa ambil cuti haid dengan mudah.
Saya bekerja di universitas tidak pernah mendapat cuti, akhirnya mencutikan diri sendiri 😀
Hah kok bisa gak dapat cuti?
Kecuali cuti melahirkan saya tidak pernah mendengar ada teman yang meminta cuti rutin tahunan. Mungkin karena dosen dianggap sangat bebas tidak seperti karyawan yang ketat jam kerjanya, jadi jarang sekali yang minta cuti rutin tahunan. Kalau izin tidak masuk cukup pemberitahuan ke atasan dan janji dengan mahasiswa kuliah lain waktu 🙂
Waaaah unik ya. Mungkin juga karena dosen liburnya banyak.
Saya setuju! Cuti itu penting karena karyawan juga butuh refreshing dari tekanan pekerjaan, sekarang juga sudah banyak riset beredar tentang kinerja karyawan yang diberikan cuti lebih banyak vs karyawan yang cutinya hanya sedikit.
Tentang hal cuti yang hanya 12 hari di Indonesia pada umumnya, saya sudah pernah alami saat kerja di Jakarta. Pernah saya cuti dan masih ditelpon kantor atau disuruh cek e-mail yang tidak saya setujui karena ini hak saya untuk rehat sejenak dari kantor! Semoga para atasan bisa lebih memahami dan menghargai hak cuti tiap karyawan.
Artikel menarik! Salam kenal 🙂
Salam kenal juga dan terimakasih sudah mampir. Saya biasanya tak keberatan ditanya urusan kantor asalkan bos saya baik. Kalau bos saya gak baik, boro-boro angkat telpon juga malas.
Amin, semoga cutinya bisa dibanyakin. Kalo cuma 8 hari kerja mau liburan ke mana hiks
Hah kok cuma 8 hari?
12 dikurang cuti bersama lebaran dan natal 4 hari, sisanya 8 hari kerja cutinya. Padahal pengen liburan yang jauh hiks
Beraaaaat
Akhirnya mbak posting lagi. I just worried takutnya mbak sakit. By the way masalah cuti, i am so glad cuti ku di approve atasan! Setelah nunggu lama karena emang seringnya gak di approve dengan alasan kurangnya karyawan. Tapi di setujuinya pun dengan terpaksa sih karena Director finally know kalo masih banyak karywan yang cutinya belum di ambil dan di ancam akan di hanguskan kalo sampai bulan Juni gak diambil. Sebenernya agak tricky juga sih buatku kalo mau cuti, ngomong jujur mau liburan malah dianggap gak peka sama karyawan lain yg gak ngambil cuti katanya. Loh? Liburan kan hak orang, kalo yang lain gak ngambil itu sih urusan mereka. Akhirnya aku sedikit bohong deh…. Mau ketemu keluarga pacar (pacar siapaaaa???) eh.. Di kasih… Hahahaha..
Aaaah so sweet of you. Aku maunya nulis ttg Bullying lagi. Masih ada dua topik tapi karena cuaca bagus terbuai deh jadi Males nulis dan berjemur. Begitu cuaca memburuk nulis lagi 😭
Paling gampang emang bilang ada acara keluarga terus gak usah Posting di media sosial ya. Aman.
Aku cutinya total 50 hari ;-). Yang 25 cuti resmi, kalo setahun ngga habis bisa dibawa ke tahun selanjutnya max 14 hari.
Yang 25 hari lainnya menggenapi hitungan jam kerja. Resminya kerja full time di Belanda itu 36 jam/minggu tapi aku kerja 40 jam. Jadi kompensasi tiap minggu 4 jam kerja, karena ngga dibayar diambil sebagai hari libur. Kalo yang ini ngga dipake, hangus haknya. Ngga bisa dibawa ke tahun depannya. Aku biasanya selalu pake hak libur dari yang peraturan ini, baru hari libur resmi.
Oh, btw ini masih diluar hari raya ya. Libur di kantorku bisa diambil jam-jaman juga.
OMG enak banget bisa 50 hari Mbak.
Iya, kadang aku ngga habis setahun bisa bawa ke tahun sesudahnya
Enak mbak, makin panjang ya.
Di kantorku yg lama dikasih cuti 14 hari tp kyanya wacana doang deh mbak soalnya udah habis kontrak, tetep gada akumulasi tuh. Bos jg ga bilang hangus atau enggak (aku ambil 4 hari cuti jd sisa 10 hari gak kepake). Sayang bener ya 😒
Btw yg ttg tenaga ahli, jangan2 pacarku juga jarang dikasih cuti karena keahliannya itu mbak. Kasian dia uda lama ga liburan panjang selain tgl merah di kalender
Diperaaaas
hmm klo soal cuti, kakaknya suami ku yg pns dapet 3 bulan setelah melahirkan kok mba ail, walaupun di peraturan seharusnya 1,5 bulan saat hamil dan 1,5 bulan setelah melahirkan, tapi bisa di rapel jadi saat melahirkan aja hihi klo pas aku kerja dulu paling susah ambil cuti, sekalinya pengen cuti liburan harus beli tiket dulu baru bs di acc hihi jadi mau gak mau ya di kasih deh itu cuti hehe
Bisa dinegosasikan tapi ada perusahaan yang strict sesuai aturan karena takut pegawainya melahirkan. Ah kalau beli tiket di tempatku gak menjamin. Aku pernah menghanguskan beberapa tiket,
Wah kok bisa Tje dapet 30 hari di Jakarta, beruntung sekali itu. Kalau di Irlandia berapa lama cutinya? Kami dapat cuti di sini, annual leave standarnya 20 hari (kalau sudah lama di perusahaan nanti dapat tambahan), cuti sakit 10 hari, lalu ada cuti anak/pasangan sakit (domestic leave) 5 hari, cuti berduka 5 hari. Kalau cuti haid nggak ada, dan baru tahu kalau di Indonesia ada cuti haid segala hebat!
Disini aku dapat 25 hari Mar. Cuti standar kantorku yang dulu memang 2,5 hari pertahun, makanya betah 😀.
Enaknya ada cuti domestik. Berguna banget itu.
Aku belum pernah ambil sih cuti domestiknya krn belum ada alasan (misalnya si M sakit berat gt) berguna bangetnya buat ibu2 yang punya anak dan anaknya sakit
Untuk kalender bali liburnya nambah banyak Mbak dluar cuti itu … galungan bisa seminggu merahnya ….
Galungan, Kuningan, Pagerwesi, Saraswati, ada odalan di pura desa, odalan di rumah, harus ngayah. Badaaaaaah
tahun kemarin aku ngajuin cuti padahal cuma seminggu dan ditolak mentah-mentah oleh atasannku dengan alasan project masih banyak dan sedang berjalan kalo salah satu gak masuk nantinya jomplang,dan alasanku cuti gak diterima katanya kalo sekedar untuk liburan bisa kapan-kapan lagi,masalahnya kapan?ampe sekarang aja nasib cuti saya gak jelas. ….
Yang gini nih gak menyenangkan ya. Si bos gak tahu kalau hidup gak cuma di kantor aja. Lagipula liburan kan bukan urusan si bos? Mestinya bilang ada urusan keluarga. Terus cabut dan jangan kasih tahu siapa2 kalau liburan, apalagi pasang di medsos.
iya mba,thanks tips nya. jadi inget dulu ada temen sekantor gak masuk seminggu bilangnya sih sakit,oonnya dia,dia temenan sama semua orang kantor di sosmed dan dia upload foto-foto lagi liburannya yang mana jadi omongan seisi kantor pulang-pulang langsung dapet surat cinta dari HR
Halo mbak Ail, salam kenal! Selama ini saya selalu SR aja tapi karena postingan ini jadi gatel ingin komentar, hehe. Kata tetangga saya yang guru negeri dan sedang mengurus sertifikasi, para guru ini konon tidak boleh tidak masuk kerja walaupun hanya 1 hari. Saya jadi heran, apa guru jaman sekarang tidak boleh sakit sama sekali. Lucunya, waktu tetangga saya sakit sampai harus dirawat, oleh temannya absen sidik jarinya itu tiap hari dibawa ke rumah sakit supaya tetangga saya presensinya tidak nol dan tetap tercatat masuk kerja.. Ah, padahal guru juga manusia kan
Hah? Parah sadis banget itu. Ini PNS? Bawa absen sidik jari ke RS kurang cerdas. Di tempat kerjaku dulu ada yang tidur di kantor (kantornya di rumah), jari kanan untuk diri sendiri, jari kiri untuk absenin orang lain. Lol.
Enaknya dapat jatah cuti 30 hari dalam setahun. Baik banget tuh perusahaan dan bos.
Tempat saya kerja iya benar cuma dibagi cuti 12 hari setahun. Tapi kalau ada keluarga inti yang pass away dapat jatah cuti juga.
Untungnya saya kerja dari senin sampai jumat. Sabtu udah libur…
Tapi kalau dihitung hari libur mungkin Indonesialah negeri paling banyak libur kerjanya, 🙂 Asik.
Libur merah Indonesia memang banyak Pak Alris.
Cuti terkahir itu yg bikin masalah aku kemaren di kantor Ai. Aku kan serin sakit bgt kalau mens bahkan sampe masuk rumah sakit. Bosku gak mau ngerti malahan maki2. Aku jd gemes bgt karena kalau pas masuk kerja aku jg ngantor sampe jam 8-9 malam belon kalo wiken aku masuk kantor jg (gak ada lembur dan gak dihitung extra). Aku complain ke HRD EHH mrk belain bosku. Sebel aku hahaha
Ah itu HRD gak pernah baca UU ketenagakerjaan apa ya?!
Senangnya dapet cuti 30 Hari. Saya dapat jatah 12 Hari aj susah banget cutinya Dan ga bisa ngdadak pula minimal 1 minggu sebelum Hari h. Plus ga ad juga cuti haid, alhasil kalo Hari pertama Dan kedua kalo udah ga kuat banget lemes kabur ke mushola…eh ko curhat….
Eh boleh kabur masuk ke mushola?
Gampang2 susah sih ngajuin cuti. Kadang kendalanya klo ada bbrp org yg ngajuin cuti dibulan yang sama. Ini yg bikin si bos galau..
Tp namanya hak ya didesak aja gitu pake alasan yang ga bisa ditolak bos 😀
Ada juga yang pakai sistem FIFO. Yang mengajukan cuti terlebih dahulu langsung dapat. Sementara yang mendadak gak dapat.
Salah satu alasan resign dulu juga gara2 cuti, udah hari sabtu kerja 1/2 hari yg menurut aku gak efektif, mau ambil cuti pun ribet, salah satunya masalah “ahli ” juga. Diperusahaan lainnya, cuti cuma 12 hari, sudah potong cuti bersama, sisa cuti itu juga gak bisa diambil lebih dr 2 hari, cuti haid gak ada, kalo sakit sehari gak pake surat dokter yah potong cuti atau potong gaji. Benernya sih boss mengiyakan cutinya, tapi temen2 kerja yang lainnya kadang suka ga terima, hehe..
Buset ini kantor sadis banget ya.
itulah kalo sang bos gampang terdistract, ada yg omong ini, ganti peraturan, ada yg ngomong itu, ganti lagi.. Mana kalo dah cutinya lamaan, harus bisa dihubungin 24 jam.. Saya bertahan krn gaji saja waktu itu haha..
Wah di UN cutinya 30 hari? Mantap. Temanku yang di greenpeace dapat 20 hari. Satu lagu yang di sebuah NGO asal Belanda, juga 30 hari
Yep. 2.5 hari per bulan plus 10 hari national holiday. Jadi gak bisa libur merah semua.
AMIN (yang kenceng..hahaha). Aku pernah lho mbak, wkt interview aku udah bilang ada rencana pergi di bulan berikutnya selama seminggu untuk Baptis anak di tempat Opungnya. Kalau interviewer keberatan, aku bilang, aku ga bisa ambil tawaran kerja itu atau masuknya setelah aku balik. Bbosku itu bilang, no problem, bisa diatur, suruh masuk secepatnya. Dan..tanpa kesepakatan, ternyata gaji gw dipotong lumayan gede bulan berikutnya dengan alasan “kamu kan belom punya cuti”. Duh pengen lempar petasan jadinya.
Oh iya, kan anak baru belum punya cuti. Harus diakumulasi dulu.
Wah aku baru tau Kak ada cuti haid. Ini berlaku di semua perusahaan kah? Aku udah horor banget ngebayangin kalau misalnya lagi haid terus harus kerja pasti nggak bakal produktif, soalnya tiap bulan pasti sakit.
Itu UU nasional kok. Jadi semua perusahaan di Indonesia idealnya patuh pada aturan itu. Tapi detail ambilnya gimana aku kurang tahu. Jaman dulu sih aku angkat2 tlp aja bilang cuti haid.
Oh. Makasih Kak infonya 🙂
Kantor yang dulu bener2 permisif banget sama cuti, aku 2x ke US hampir sebulan full cuti lho, karena cutinya boleh ditabung dibawa ke tahun berikutnya. Bosnya juga OK, dia ngerti banget kalau cuti itu hak karyawan. Begitu aku cuti, kerjaan aku semua dia yang pegang lhoo. Nah kalo kantor yang sekarang walau jatah cuti nya sama, tapi ngga boleh di bawa ke tahun berikutnya, dan tampaknya budaya nya gak model cuti panjang, aku belum pernah ambil sih, tapi denger2 normal nya cuti sekali diambil 1-2 hari aja maksimal.. huhuhu kurang seru ah :p
Aku gak suka pembatasan cuti. Nggak menyenangkan sekali apalagi kalau mau liburan jauh. Cuma ya tiap perusahaan beda kebijakan.
cuti haid sama sekali gak pernah aku ambil Ai, mayan ya padahal bisa panjang2in long weekend ha ha ha
Hahaha tapi polanya kelihatan kalau haidnya beda2 tanggal. Bulan ini di tanggal muda, bulan selanjutnya di akhir bulan.
info baru nih. saya baru tau kalo cuti keagamaan kaya baptis dll itu ada.
Semoga berguna
Mbak’e cuti dua hari untuk haid itu hanya basa basi. Kalau di kantor saya kalau saban bulan ambil cuti tsb pasti jadi omongan orang. Anyway, saya amin-keun doanya untuk cuto 30 hari di Indonesia. Aamiin! 😁
Itu yang ngomongin reseh! Wong hak kok pakai ribut.
Aku 3 tahun kerja cutiku hampir full gak pernah dipakai. Hanya sekali dipakai itupun aku memaksakan curi (istilah di kantor IPC) jadi aku gak masuk kerja tanpa surat sakit namun dipotong cuti.
Sekalinya pengajuan cuti, eh aku dimutasi ke cabang lain. Di cabang baru ini pengajuan cuti di awal gak berlaku, “nanti dulu ya cuti, kita lagi banyak banget kerjaan” padahal seperti yang mbak bilang : kerjaan nggak akan habis.
Sekalinya sakit parah (setelah setahun bekerja gak pernah absen SEHARIPUN), selalu saja ditelp soal kerjaan, dan ngenesnya, salah satu pegawai lain yang kedapatan limpahan pekerjaan karena aku sakit nelepon pakai no pribadi, “masuklah, gak usah hard work banget, yang penting teller gak kosong (ya dulu sebagai teller kerjanya)” karena masih anak bawang di cabang baru, nurut aja sambil demam kerja (bodohnya aku saat itu).
Puncaknya saat mengajukan resign, si bos bilang, “Jangan berhenti ya, mungkin kamu butuh liburan. Kamu ambil aja cutinya, habiskan semua.” Jawab sambil senyum aka BIG NO. Alhasil ketika resign cutiku 99% full (kecuali dipotong sehari itu tadi). Kadang mikir, kok ya jadi pegawai manut banget, bandil dikit harusnya nggak apa-apa kan ya? :)) *astaga ini komen udah bisa jadi 1 post sendiri hehehe*
Karena aku kerja di kantor yang sekarang sudah lebih dari 5 tahun, maka jatah cutiku jadi 15 hari setahun. Tiap kelipatan 5 tahun nanti nambah lagi 3 hari jatah cuti dst, sampe ada orang kantorku jatah cutinya 21 hari (artinya udah puluhan tahun kerja di perusahaan yang sama). Bayangkan betapa indahnya cutimu yang bisa sampe 30 hari *nangis pelangi*.
Cuti melahirkan tuh, 3 bulan gak berasa apa2 deh. Sekedipan mata aja tetiba udah habis dan harus balik kerja. Duh.
Menurutku yang paling berat bukan jumlah cuti yg minim (12 hari/tahun), Mbak Ai, tapi peraturan karyawan baru gak dapet cuti selama satu tahun pertama.. Di luar negeri ada peraturan seperti itu juga kah? 1 tahun itu panjang lho, lumayan jenuh kalo gak ada jatah cuti.
Kalo cuti melahirkan selama 3 bulan memang terlalu sadis sih. 😦
Menurutku lebih baik dikasih pilihan, mau 3 bulan fully paid leave, 6 bulan tapi 3 bulan terakhir gak dapet gaji, atau malah 1 tahun unpaid leave..
Disini cuti saya 2 hari per bulan dan baru bisa diambil setelah satu bulan kerja. Peraturan itu memang berat.
kalo aku paling sebelnya, udah jelas2 cuti tp msh dkontak bos buat kerjaan, mba. huhuhuuuuu. pdhl ninggalin kerjaan jg pas beres. tp entah bos sllu ngerasa ad yg butuh dkerjakan.
AMiin. smga jatah cuti Indonesia jd 30 hr in total.
Wah itu bosnya tergantung banget ya.
iyaa mba Ai. oh iya mbaa. ini aku yg di blog bhellabhello.wordpress.com kali ini mampir dgn blog baru hihi