Akhir pekan lalu, saya dan rombongan teman-teman berada di Malang untuk menghadiri perkawinan seorang sahabat. Di sela-sela waktu, kami menyempatkan untuk berwisata, mengunjungi beberapa tempat wisata di Batu serta menikmati kuliner Malang. Di salah satu kesempatan, salah satu rekan kami kehilangan tas di Warung Soto Lombok di daerah Raya Tlogomas. Tulisan ini akan berisikan kronologi, serta beberapa informasi. Tulisan ini akan saya link di Facebook, untuk mencari pemilik KTP serta terduga pelaku.
Sabtu, 12 Agustus 2017 19.45
Kendaraan yang kami sewa parkir di Soto Lombok di jalan Raya Tlogomas. Kami berlima duduk di sebuah meja dengan kapasitas delapan kursi yang terletak di dekat tembok di bagian tengah. Sementara dua pengemudi kendaraan sewaan kami duduk di meja yang lebih dekat dengan pintu keluar. Meja di belakang kami dalam kondisi kosong.
Teman saya yang kebetulan sedang sakit meletakkan tasnya di atas kursi di samping tembok. Ia duduk di samping kursi tersebut dan meletakkan kepalanya di atas meja karena sedang sakit. Kami sempat melihat dua orang pria duduk di meja belakang kami. Mereka duduk di dekat lorong, tidak di dekat tembok. Tapi kami tak terlalu memperhatikan mereka.
Sabtu, 12 Agustus 2017 20.13
Terjadi transaksi pembelian telepon genggam merek Oppo di Ivan Cell yang terletak di daerah Dinoyo. Transaksi menggunakan kartu kredit teman saya dan jumlahnya lebih dari 6,6 juta. Transaksi tanpa PIN ini diperbolehkan oleh toko dengan syarat menunjukkan kartu identitas. Kartu identitas yang ditunjukkan, saya rasa kartu identitas curian karena tak sama dengan muka yang membeli handphone.ย Pada saat yang bersamaan, beberapa transaksi dengan kartu kredit lainnya dilakukan di toko yang berbeda, tapi gagal karena ketidakadaan limit.
Sabtu, 12 Agutus 2017 20.20
Saya membayar soto dan teman saya mulai menyadari tasnya tak ada. Seusai membayar, saya menemukan sebuah dompet berwarna coklat di meja tempat dua orang pria tersebut duduk. Dompet tersebut saya serahkan kepada bagian kasir di warung soto tersebut.
Sabtu, 12 Agustus 2017 20.25
Kami mulai menghubungi beberapa bank untuk memblokir kartu-kartu. Ternyata proses blokir itu super panjang, karena petugas memiliki banyak pertanyaan untuk verifikasi. Salah satu bank menginformasikan telah terjadi transaksi yang terjadi pada pukul 20.13.
Pada saat bersamaan saya meminta kembali dompet yang saya temukan. Di dalamnya saya menemukan beberapa receh ringgit, uang dua ribu rupiah, bukti transaksi di toko emas di Solo sebesar lebih dari 30 juta rupiah serta kartu identitas ini:
Sabtu, 12 Agutus 2017 20.48
Kami mengarah ke Ivan Cell dan tiba di sini sekitar pukul 20.55.ย Pintu toko sudah hampir tertutup semua, tapi lampu masih menyala. Satpam pun sudah menginformasikan bahwa toko sudah tutup. Tapi kami tak peduli dan beramai-ramai masuk untuk bertanya mengenai transaksi HP sebar 6,6 juta. Petugas langsung ngeh dengan transaksi tersebut dan mengambil bukti transaksi. Mereka menceritakan kronologi pembelian, dimana pelaku enggan melakukan pengecekan handphone yang katanya untuk hadiah anaknya.
Kami pun meminta berbicara dengan manajer toko, karena minta CCTV. Mereka menginformasikan tak punya akses terhadap CCTV dan harus menunggu orang IT. Kami pun bertukar nomor telpon.
Sabtu, 12 Agustus 2017 21.40
Kami lapor ke Polsek. Jangan tanya soal pengalaman di sini. Petugas yang menyambut kami tak hanya tak ramah sama sekali tapi malah menyarankan kami untuk membuat laporan di JAKARTA padahal TKP ada di Malang. Akhirnya setelah menjelaskan kronologi, laporan bisa dibuat dan proses pelaporan usai pada saat tengah malam. Ada lebih dari 10 lembar laporan yang dibuat dan tentunya ada biaya administrasi.
Minggu, 13 Agutus 2017
Toko menghubungi kami, belum bisa memberikan CCTV karena menurutnya orang IT pergi ke luar kota. Ia berjanji menghubungi saya pada hari Senin.
Selasa, 15 Agustus 2017
Setelah komunikasi di hari sebelumnya tak direspons, hari ini saya menghubungi toko. Berita buruknya, CCTV ternyata tak terekam karena datanya penuh. Tapi ia memberikan foto orang yang menggunakan kartu kredit teman saya untuk membeli HP.
Untuk transaksi tersebut, Bapak terduga maling ini menggunakan kartu identitas sebagai berikut:

Kartu identitas ini tak ada bersama saya, tapi berada bersama komplotan sang maling. Tolong jangan tanya kenapa Ivan Cell mau menjual HP dengan kartu kredit atas nama perempuan, kepada bapak-bapak yang mukanya jauh berbeda dengan kartu identitas ini. Semuanya terlihat tak beres!
Penutup
Kejadian pengambilan tas di Soto Lombok (cabang Tlogomas) ini bukan kejadian yang pertama. Tempat ini sudah sering diincar dan menurut Pak Polisi, setidaknya sudah ada tiga kejadian. Kartu identitas yang kami temukan, diduga merupakan milik korban lainnya.
Update:
Tadinya saya mengira KTP ini milik seorang korban, tapi ternyata KTP ini digunakan untuk kejahatan serupa di Bandung. Jadi saya menduga KTP ini KTP palsu!
Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal dan orang-orang yang tidak baik.
xx,
Tjetje
Mba Tjetje, kok bisa ya transaksi kartu kredit yg biasanya ada nama yg empunya kartu kredit tersebut tapi memakai kartu identitas orang lain dan yg beli handphone pun orang ketiga (terduga perampok/maling)..
Mesti lebih hati-hati nih karena saya juga biasa kalau makan di warung makan taruh tas d meja atau bangku samping saya yg kosong..
Itulah, gak sesuai prosedur merchantnya.
Semoga cepat menemukan titik terang kak๐, tryata beneran di tmpat itu banyak yg kehilangan ๐ฐ
Terimakasih. Kalau soal tas sih gak bakalan ketemu. Paling nanti kartu identitas ditemukan di TKP lain.
Klo dr cerita, ini kayaknya si perampok udah ‘biasa’. Dan sepertinya ga bakalan jauh-jauh juga cih Mbak daerah operasinya, besok-besok bakalan nongkrong di situ lagi sebagai ‘lahan basah’.
Semoga semua kartu bank sudah diblokir dan diikhlaskan atas kehilangan ๐
Next time, lebih berhati-hati Mbak, karena kadang klo berpergian bergerombol gt, selain kita mudah lengah, juga bisa ‘memancing’ mereka-mereka yang jahat untuk mengambil sebuah ‘kesempatan dalam kesempitan’.
Indeed, ini tempt tongkrongan. Kemaren kita emang terlalu capek dan jadi lengah. Sudah malem juga, telat makan. Ini jadi pengingat untuk semua orang. Kehilangannya sih akan diganti sama Tuhan, cuma hasslenya itu kasihan aku.
Ya ampun serem bangeeet. Smoga segera mendapat titik terang y mba. Aku jd merasa teringatkan, kalo lg makan sendirian suka gak engeh sama tas krn sibuk maen hape.
Dan itu ga habis pikir bgt kok bs transaksi dg identitas yg gak sesuai.. oh indonesia ๐ฆ
Itulah. Setidaknya jadi pengingat juga bagi kita supaya lebih hati-hati.
Wah toko hpnya gak bagus itu mau bertransaksi dengan cara seperti itu. Sudah jelas itu mencurigakan, tapi tetap dilayani ๐
Memfasilitasi kejahatan tokonya.
Aku punya mesin EDC juga di toko. Mana boleh itu CC dipakai dengan hanya kasih ID. IDnya beda pula sama nama pemilik CC.
Jika dilaporkan ke pihak bank, merchant bisa kena saksi dan EDC ditarik.
Semoga pelakunya segera tertangkap ya mbak. Amin.
Oh baiklah kalau gitu temenku harus ngotot ke bank soal ini, karena ngaco banget.
melihat kronologinya cepat banget ya si maling sudah bisa transaksi beli hp…
haduuh.. semoga cepat ketangkep
Iya cepet. Terorganisir banget dia. Semoga kita gak pernah Ketemu yang begini ya.
Foto KTP yg pertama deket rumah ku mba.. Bisa tau RT/RW nya gak?
KTPnya aku tinggal di Jakarta, aku lagi liburan di Bali ๐ฆ
Saya turut bersimpati atas kejadian buruk yg menimpa teman Mb Ail ini. Beberapa bulan yg lalu tas ransel saya yg diletakkan di kompartemen atas diambil orang saat di KRL, waktu itu meleng sebentar karena WAan. Di dalam tas itu nggak ada apa-apanya, ada dompet tapi uangnya pun nggak seberapa. Yg bikin capek adalah ngurus KTP, SIM, kartu debit, dll. Bahkan sampai sekarang pun KTP saya belum jadi Mbak ๐
Sorry to hear that. Duitnya emang gak seberapa, tapi dokumen itu emang painful process ya. Mungkin harus ada dropbox buat copet supaya dokumen bisa dikembalikan.
Lain lagi cerita temen saya Mbak. Dicopet di St. Manggarai, eh dompetnya dibuang sama si pencopetnya. Dompetnya ditemukan orang dan dia dihubungi sama petugas stasiun lewat FB Messenger.
Ah kalau gitu sih enak ya, jadi gak perlu repot ngurus dokumen.
Bener Mbak, beruntung banget semua dokumen/kartu pentingnya bisa kembali.
Foto ktp yg pertama deket2 rumah ku mba.. Sudah ku share di FB mudah2 an ada yang kenal ๐
Barusan aku dapat kabar, ini KTP juga dipakai di sebuah kejahatan di Bandung dua tahun lalu. Modelnya sama. Jadi kayaknya ini KTP viral dan palsu deh ๐ฆ
apakah sudah ketemu pelakunya? kalau fotonya sudah di laporkan ke kantor polisi, tinggal tunggu keajaiban datang
aduh turut berduka cita mendengar soal ini,,
aku juga baru2 aja ngalamin kejadian yang sama, CC aku di gunakan sama org lain padahal kartu lagi di dompet dan gk lama dompet aku juga di curi sama orang.. huhuuhu..
semoga pelakunya bisa cpt ketemu ya mba Tjetje..
I’m so sorry to hear that. Terus transaksi bisa disanggah gak?
untungnya bisa mba, tapi ya rada sulit dan sempat takut juga karena harus bayar transaksi yg gk aku lakuin..
Wah bank Apa kok bisa? Prosesnya gimana? Ini temen gue lagi mau sanggah.
Bank Ma*di*i mba.. kemarin aku tlp customer service dn mrk minta aku untuk email surat sanggahan transaksi plus Foto KTP dn CCnya. Di emailnya aku jelaskan kronologinya. Pas tagihan aku masuk aku gk prlu bayar transaksi yg sudah terpakai itu.
Semoga tmnnya bisa di sanggah jg ya transaksinya..
Waaah coba aku kabarin dia ya. Cuma dalam kasusmu, kamu masih pegang CCnya ya?
iyaa mba,, tapi ntar jelasin aja ke pihak bank klo di jam yang sama transaksi di lakukan itu tmnya masih di rumah makan.. karena kemarin aku tanya teman aku dia juga pernah ngalamin hal begitu, transaksi tetap dia bayar awalnya tapi setelah di selidiki sama pihak bank akhirnya uang yg sudah di bayarkan di kembalikan ke CC tmn aku..
Maaf untuk temannya ya Mbak.
Ternyata dimana2 polisi gitu ya. Desember lalu suami saya lapor ke Polsek Kuta Selatan, motornya dibawa kabur oleh pembantu ke Jember. Pertama kali lapor ditolak karena serah terima motor terjadi di Denpasar. Gayanya mereka ya sama, arogan dan ga ada empatinya sama sekali.
Terus kita lapor ke teman yang punya kenalan polisi di Jember. Polisi jember hubungi polisi KutSel. Baru mereka mau terima kasusnya. Akhirnya motornya balik sih, tapi dengan proses ruwet dan njelimet. Uangnya kurang lah, motornya udah digadai lah, blablabla… Total2 Kita juga keluar uang jalan sekitar 2 jutaan. Kalau ga bayar ga bakal mau dilanjutkan prosesnya.
Gila ya, kalau udah gitu mah kita sekalian aja gak usah bayar pajak ๐ฆ