Badai Sudah Berlalu

Sedari seminggu lalu, sebelum badai datang, Irlandia sudah ramai mempersiapkan diri untuk menghadapi badai. Saya yang belum pernah mengalami badai, apalagi badai kategori 3 sempat panik dan akan memborong berbagai macam penganan dari swalayan, termasuk air. Tapi kebanyakan orang pada santai dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja, karena ini hanya ex-hurricane, alias sisa badai.

Hari Minggu, pemerintah mengumumkan bahwa sekolah-sekolah akan ditutup, begitu juga dengan penitipan anak. Semuanya akan ditutup pada hari Senin, saat Ophelia, bekas badai tropis akan menghantam Irlandia. Pada saat yang sama, pemerintah mengumumkan bahwa status cuaca akan merah dan para penduduk dihimbau tidak keluar dari rumah. Namun pemerintah tidak menerapkan hari libur nasional, alhasil para pekerja seperti saya tetap ke kantor. Tapi hari itu saya memutuskan tidak berangkat, karena membayangkan transportasi akan susah.

Bagaimana tak susah jika salah satu perusahaan bis besar memutuskan untuk tidak beroperasi, sementara Bis Dublin hanya beroperasi hingga jam tertentu. Tram sendiri beroperasi dari pagi, tapi di siang hari berhenti beroperasi. Perusahaan transport ini bikin saya gemas, karena sudah ada himbauan dari pemerintah untuk tidak keluar rumah, tapi malah memfasilitasi orang untuk keluar rumah. Saya sendiri tak memantau kereta serta komuter di sekitar Dublin. Tapi bisa saya bayangkan mereka pasti berhenti beroperasi.

Cuaca Dublin pagi itu cukup cerah. Angin yang kencang pun hanya berkisar 40-50 km saja. Saya bahkan sempat memposting instastory yang menunjukkan pelangi super indah. Badai diprediksikan datang di Dublin pada pukul satu siang, tapi jam segitu, cuaca masih bagus-bagus aja, sementara di Twitter, daerah barat dan selatan Irlandia sudah banyak yang terkenal dampaknya, bahkan ada beberapa yang kehilangan nyawa.

Kampung tempat saya tinggal sendiri berdekatan dengan gunung dan jauh dari pantai, jadi ketika angin datang tak terlalu kencang. Catatan saya menunjukkan hanya 65 km saja, tapi di malam hari angin ini jadi terdengar jauh lebih kencang. Bagi mereka yang baru tinggal di Irlandia, suara angin ini mengganggu dan membuat orang tak bisa tidur.

Irlandia dan guyonannya

Dalam menghadapi bencana seperti ini, orang Irlandia bisa dibilang tidak begitu sensitif. Guyonan-guyonan banyak dilontarkan di Twitter. Ada yang bercanda soal sign language di televisi (tweet ini akhirnya dihapus), ada yang mengecek kekuatan jepit jemuran, ada pula yang memposting soal stock Tayto di supermarket. Tayto ini merek keripik kentang kebanggaan orang Irlandia, biasanya dimakan sendiri atau bersama roti (mereka menyebutnya crisps sandwich). Pelatihnya Connor McGregor sendiri sempat dihujat masa karena ngetweet soal angin yang tak seberapa kuat. Di beberapa tempat memang anginnya tak begitu kuat, termasuk di tempat saya.

Saking gak seriusnya orang Irlandia, lagi-lagi ini gak semua ya, beberapa orang ada yang nekat berenang dan surfing di laut yang ombaknya kencang. Orang-orang kayak gini nggak mikir soal nyawa para petugas keselamatan. Sayangnya, mereka ini gak bisa dihukum juga.

Paska badai

Satu hari setelah badai sekolah masih ditutup. Beberapa wilayah tak punya akses terhadap listrik. Pohon-pohon bertumbangan. karung-karung pasir juga banyak diletakkan di gedung-gedung yang berdekatan di dekat sungai. Aktivitas di kota sudah mulai bergerak, sementara tram masih tak beroperasi. Tapi boleh dibilang penanganan bencana di sini berjalan dengan cepat, pohon-pohon yang tumbang dengan cepat diangkut oleh para petugas, walau daun-daun sisa pohon tumbang masih berserakan di berbagai sudut kota. Cuaca setelah badai sendiri jadi cerah.

Lalu, akhir minggu ini badai Brian akan menemani kami. Ah musim dingin ini jadi banyak badai dan orang Irlandia tak bisa lagi berbangga hati karena pulaunya aman dari badai (mereka selalu mengatakan ini, sebagai bentuk syukur karena cuaca yang jelek). Perubahan iklim ini akan membuat musim dingin tahun ini menjadi berbeda, jauh lebih dingin. Semoga saja saya salah.

Apa kabar kawan, bagaimana cuaca di tempat kalian?

xx,
Tjetje

17 thoughts on “Badai Sudah Berlalu

  1. iya loh mba katanya taun ini bakal jadi the worse winter saking dinginnya. Untung aman2 aja ya mba kemarin pas badai. Tapi Brian nih bakal bikin rencana weekend ku hancur hahahha jd males keluar kalo hujan badai sm angin gitu diluar

  2. Kalau di tempatku udah mulai hujan. Jalanan banjir, angin kencang, sampe sepatu basah adalah hal yang biasa aja menurutku.

  3. Disni sama mbak Tje sudah beberapa kali badai dan mengakibatkan chaos disana sini…
    Hmm baca tulisan mbak Tje jadi keder, padahal fix untuk beberapa bulan kedepan mau stay di Dublin😐
    Bayangin sedingin apakah winter dan anginnya🙈
    Btw, mbak Tje apa ada rekomendasi link penyewaan apartemen di Dublin kah? Kita udah ngulik dan kirim email sebulan terakhir belum ada yg nyantol, padahal awal desember pindah🤔
    Rada takjub juga sama harganya😂klo disini seperti di Müenchen mbak Tje mahal tenan🙈

      • Duh pantesan mbak Tje, hampir semua jawaban sama kita sewain untuk bulan ini bukan desember😪😪Dan betul memang rata-rata 2000 untuk yg full furnished….feeling mmg harus go show!
        Siap-siap rada stress ini🙈😂anyway thanks mbak Tje…

Leave a reply to Tjetje [binibule.com] Cancel reply