Krisis Properti di Irlandia

Saya masih sering menerima banyak pertanyaan dari orang-orang di Indonesia yang akan pindah ke Irlandia, baik untuk studi maupun ngekspat. Pertanyaan mereka biasanya seputar akomodasi di Irlandia. Dari yang budgetnya terbatas, sampai ribuan Euro pun masalahnya sama, sama-sama kesusahan nyari tempat tinggal di Irlandia. Kenapa? Krisis properti di Irlandia semakin parah, penyebabnya sederhana, antara permintaan dan ketersediaan tak seimbang.

Ijinkan saya berbagi masalah-masalah akomodasi ini untuk memberi secuil gambaran betapa susahnya krisis properti di sini. Perlu dicatat, contoh-contoh di bawah ini adalah contoh di Dublin berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya, tapi percayalah, krisis rumah ini satu Irlandia, bahkan sampai pelosok desa yang tak ada transportasi publiknya.

Sewa properti

Harga dua kamar apartemen di Dublin 6, yang jauh dari jalur tram hijau, dibandrol dengan harga 2500 Euro (kalau menurut kalkulator, butuh penghasilan 40k/ tahun untuk bawa pulang penghasilan bersih senilai ini). Ini harga di iklan, realitasnya bisa di atas angka tersebut, karena konsumen tak segan untuk menawarkan harga lebih tinggi. Sewa rumah sendiri harganya jauh lebih tinggi dari apartemen. Tergantung banyak faktor, termasuk lokasi dan besar rumah/ jumlah kamar. Perlu dicatat, harga tersebut tidak termasuk tagihan rutin seperti listrik.

Sewa properti sendiri bisa dilakukan dengan sewa ke landlord individu, atau sewa ke landlord profesional (biasanya ini investment fund yang memborong banyak properti untuk disewakan). Untuk harga, sama-sama tinggi dan proses mendapatkan rumah juga sama-sama susah, bukanlah hal yang aneh di sini jika ada antrian super panjang. Sedihnya, mereka yang akan menyewa seringkali harus menunjukkan bank statement untuk menunjukkan kemampuan keuangan.

Harga sewa rumah yang tinggi membuat orang sharing rumah. Sewa rumah beberapa kamar beramai-ramai. Atau bahkan ada yang nekat sewa rumah, lalu kamarnya disublet, disewakan ke orang lain (ini biasanya tak boleh). Sewa kamar sendiri masalahnya sama, sama-sama susah, banyak peminat dan harganya tinggi. Tak jauh-jauh dari 1k.

Gagang pintu rumah orang di Aachen.



Beli rumah aja!

Satu komentar yang saya sering dengar, baik dari istri bule maupun dari mereka yang kerja di Irlandia, beli rumah aja. Ya kali, biarpun trust fund dari Eyang Harto di Swiss dicairin lalu siap beli tunai keras, persaingan pasar di sini keras banget. Gak ngefek juga kalau punya bapak pegawai negeri yang tabungannya gemuk.

Beli rumah modelnya bidding dan seringkali harga beli rumah jauh di atas nilai rumah. Yang beli rumah pun rebutan, tak hanya rebutan dengan trust fund baby lainnya, tapi juga rebutan dengan investment fund. Perusahaan ini kalau beli gak satu dua biji, bisa puluhan rumah di dalam satu kompleks atau bahkan satu gedung apartemen yang gedungnya pun belum jadi.

Nah kalau trust fund baby aja kesusahan, bagaimana dengan yang mau ambil KPR? Nih ya biar gak pada halu, gak ngefek, mau tunai keras atau KPR, dapat rumahnya sama-sama susahnya. Tak ada perbedaan perlakuan. Mereka yang baru datang di Irlandia juga gak bisa ujug-ujug ambil KPR, berapapun tabungan rupiah yang dibawa. Bank seringkali melihat mengganggap mereka yang baru datang ini beresiko tinggi. Jadi, harus bangun skor kredit dulu biar dapat kepercayaan dari bank.

Ambil KPR di sini gak susah, kalau kita punya kebiasaan belanja yang baik, tapi KPR maksimal hanya 4 kali gaji tahunan. Gaji rata-rata tahun 2023 itu 45k (ini berdasar angka dari McKinley), realitasnya banyak yang jauh di bawah itu. Untuk ilustrasi saja, gaji 45k setahun bisa dapat KPR maksimal 180 ribu dan harus punya minimal 18k untuk 10% DP (di sini tak ada KPR 100%).

Ini apartemen pun susah dapatnya di Dublin, kalaupun dapat, biasanya di daerah yang rawan kriminalitas. Untuk pasangan yang sama-sama bekerja, angka KPR yang diberikan juga akan lebih besar, sesuai gaji gabungan. Nah harga rumah sendiri di Dublin rata-rata (ini menurut koran) 350k. Tentu saja realitanya susah nyari rumah dengan harga segitu di Dublin. Di pinggir Dublin saja rumah baru sudah mulai dijual dengan harga setengah juta Euro. Jadi mesti bergaji berapa biar bisa beli rumah dan dapat KPR? hitung sendirilah, kalkulatorpun using ngitungnya.

Penutup

Kesusahan akomodasi ini gak cuma akomodasi seperti apartemen dan rumah, tapi juga merambah ke hotel. Hotel-hotel banyak yang disewa negara untuk orang-orang yang tak punya rumah (homeless), pencari suaka dan juga mereka yang datang dari Ukraina. Ini nyewa hotel satu gedung hotel ya, gak cuma satu atau dua kamar saja. Saking parahnya kondisi krisis rumah di sini, saya juga mulai melihat banyak orang asing yang menggelandang, tidur di tenda di samping kanal.

Kesimpulannya, kalian yang berencana pindah ke Irlandia untuk studi ataupun bekerja, perhitungkan baik-baik anggarannya, nego gaji yang tinggi dan alokasikan dana yang cukup besar untuk akomodasi. Kalau mencari akomodasi sendiri juga mesti hati-hati, karena penipuan sewa rumah di sini sangat banyak. Lihat dulu propertinya, ketemu dulu dengan landlordnya sebelum transfer uang.

xoxo,
Tjetje


Advertisement

Show me love, leave your thought here!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s