Hati-hati Mencari Bule Online

Semenjak merebaknya internet, trend mencari pasangan bule melalui dating site tumbuh dengan pesat. Bahkan situs-situs dating yang dikhususkan untuk memfasilitasi pasangan antar ras juga mulai bermunculan. Kisah-kisah sukses pun muncul dimana-mana, dari blog, majalah, koran hingga media lainnya. Perjodohan melalui dunia maya ini digambarkan sebagai suatu hal yang selalu sukses dan mulus sehingga menarik semakin banyak orang.

Banyak yang kemudian menggebu mendapatkan pasangan, tersilaukan dengan mimpi untuk bertemu pangeran berkulit putih sehingga kemudian terjebak dalam penipuan yang kerap terjadi di dunia maya. Penipuan bule gadungan yang mengincar perempuan-perempuan yang ingin punya pasangan bule. Ada banyak ciri-ciri yang bisa digunakan untuk mencari tahu apakah mereka gadungan atau tidak dan saya mencoba merangkum beberapa di antaranya:

Bahasa Inggris jelek

Para penipu yang biasanya berasal dari Nigeria ini mengaku dari Amerika, Inggris atau Eropa. Tapi bahasa Inggris yang mereka gunakan biasanya sangat buruk, mirip dengan hasil google translate yang tak mudah dipahami. Menjadi bule bukan berarti punya bahasa Inggris bagus, tapi konyol sekali kalau mereka tak bisa berbahasa pada level dasar dengan baik dan benar.

Selain tata bahasa yang buruk, mereka seringkali mengumbar kata-kata manis pada awal-awal komunikasi. Bahkan pada awal-awal mengirim pesan, biasanya sudah dihiasi dengan kata-kata seperti love, honey, sweety. Para penipu ini juga rajin mencoba berkenalan melalui Facebook. Dalam hitungan jam saja biasanya profil-profil palsu seperti itu akan dihapus Facebook. Salah satu contoh scammer yang nongol di FB saya mengirimkan pesan yang pelit tanda baca seperti ini (eh biarpun pasang foto berdua juga masih tetep diincar lho):

Hello cute lady how are you,i hope all is well with you these is Morgan i set my eyes in your pic you look great i just want to say hi.

Email-email yang dikirim para penipu ini juga bersifat bersifat generik, tidak personal. Pesan dari “Morgan”di atas misalnya, bisa dikirimkan kepada ribuan perempuan tanpa perlu repot-repot menulis Dear A, Dear B, Dear C. Padahal kalau belajar bahasa Inggris dengan benar, penting sekali untuk menempatkan dear di awal komunikasi tertulis.

Foto ganteng

Tujuan dari para penipu ini adalah meyilaukan dan memukau korbannya. Tak heran kalau kemudian mereka menggunakan foto-foto pria ganteng dan gagah yang menggunakan seragam-seragam untuk meyakinkan korbannya. Coba siapa yang gak suka lihat pria ganteng pakai seragam? Wah belum apa-apa sudah klepek-klepek membayangkan romantisme hidup bersama mas ganteng.

Tak hanya perempuan yang diincar, pria-pria pun juga diincar. Pada kasus yang menargetkan korban pria, para scammer perempuan biasanya menggunakan foto-foto yang mengumbar tubuh dengan pakaian minim.

Pamer kekayaan

Jika ditanggapi, para scammer ini tak segan untuk pamer dan pamernya ngalahin Syahrini deh. Dari pamer pekerjaan high rank  di militer, hingga pamer gaji yang bisa beli Birkin bag tiap hari. Tujuannya jelas, supaya korban terpukau dan yakin bahwa para penipu ini memang orang berada dan layak dipertahankan (berapapun biayanya). Dan untuk semakin meyakinkan korbannya, kata-kata cinta pun diumbar dalam hitungan hari atau bahkan minggu. Padahal, jatuh cinta gak mudah bro!

Minta duit

Yang mengherankan, setelah pamer-pamer luar biasa ini, para pria ganteng yang mengaku duitnya banyak ini tiba-tiba butuh duit. Jumlahnya seringkali gak main-main. Nah korban yang sudah terbuai dalam impian pun seringkali mengirimkan uang yang diminta. Pada beberapa kasus ada juga yang terlanjur mengirimkan foto seksi sehingga bisa digunakan untuk memeras. Akibatnya duit melayang, pacarpun tak dapat.

Untuk menghindari tertipu oleh para bule gadungan ini, ada baiknya kalau cari situs dating yang reputable kalau perlu situs dating yang melakukan background check dan gak gratis. Modal dikitlah kalau mau cari pasangan jangan pelit. Situsnya bisa digoogle, ada beberapa yang muncul. Gak dibayar, jadi gak mau ngendorse. 

Di situs reputable sekalipun saya yakin para penipu ini masih banyak berkeliaran karena mereka tak segan untuk mengeluarkan uang untuk membayar biaya bergabung di situs dating. Bayarnya tentu saja pakai kartu kredit curian. Untuk menghindari penipuan ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan:

  • Jangan pasif, jadilah sekepo mungkin dan lakukan riset. Kalau cowok ngaku xx, tinggal di kota yy, kerjanya xx. Google aja semua informasi tersebut. Jaman sekarang nyari informasi relatif mudah karena semuanya googleable.
  • Kalau kenal lewat Facebook, cek teman-temannya. Cek berapa banyak jumlah temennya dan berapa banyak yang perempuan. Penipu yang mengincar perempuan biasanya punya terlalu banyak teman perempuan dan sebagian besar dari mereka adalah calon korban.
  • Jangan pernah puas dengan satu atau dua foto. Minta foto yang spesifik, misalnya pakai baju merah di depan landmark kota tempat ia tinggal dengan memegang payung kuning. Terlalu susah? Minta foto-foto dengan teman-temannya. Jangan lupa cek keaslian foto tersebut di google image. Foto yang sudah diedit sekalipun jika dicomot dari internet akan muncul aslinya. Hebat bener ini yang bikin google image.
  • Jangan pernah kirim data, apalagi foto-foto yang terlalu personal. Termasuk berbagai alamat dan meminjamkan alamat untuk dikirimkan paket. Berabe kalau yang dikirim barang-barang hasil belanja online dengan kartu kredit curian (kasus ini termasuk jarang di Indonesia).
  • Yang paling penting, jangan pernah kirim duit. Berapapun yang diminta, apapun alasannya dan bagaimanapun caranya. Apalagi kalau alasan ditahan di bandara karena duit sekian ratus ribu dollar ada di dalam koper. Eh halo, orang kaya jaman sekarang gak bawa duit cash dan imigrasi dimana-mana pun sudah melancarkan pemeriksaan untuk yang bawa duit cash banyak-banyak.

Scammer cinta ini mencari korbannya dimana-mana, tak hanya di Indonesia saja. Targetnya mereka yang kesepian dan mereka yang lengah. Di Indonesia pun banyak scammer yang berpura-pura menjadi angkatan, karena rupanya ada kelompok-kelompok yang memang ingin jadi istri angkatan. Selamat bersaing dengan anak Jenderal ya nek. 

Nenek-nenek pun juga jadi korban scammer. Bukan scammer cinta, tapi scammer lottery. Baru-baru ini ada liputan tentang nenek-nenek di Irlandia Utara yang kehilangan tabungan dan pensiunnya karena tak bisa menghindari iming-iming menang lotere.

Pernah terima email atau facebook message ajaib? Atau bahkan pernah jadi korban scammer? Sharing dong, biar gak ada korban selanjutnya.

Xx,
Tjetje

Advertisement