Seumur hidup saya sudah masuk RS dua kali. Sekali ketika menyerahkan diri untuk dioperasi amandel dan yang kedua ketika demam sehari tapi tak boleh pulang berhari-hari. Kali pertama ngamar, saya sakit beneran, jadi masuk rumah sakit pun minta extra night. Ketika keluar, saya rasanya nggak iklas, karena masih tak bisa ngomong dan tenggorokan seperti terganjal anak kodok.
Kali ke dua di rumah sakit saya bosannya minta ampun. Sebenarnya setelah semalam di rumah sakit saya sudah sembuh. Tapi Bu Dokter spesialis yang menghabiskan jatah asuransi masih suka sama saya. Alhasil saya ‘ditahan’di RS selama tiga malam. Selama ‘ditahan’, saya digempur dengan infus dan vitamin. Diagnosanya ngaco, sirosis. Tapi ketika check ulang dengan dokter lain, saya gak sirosis, cuma demam biasa. Haduh Indonesia!!
Anyway, pengalaman dua kali di Rumah sakit membuat saya tergelitik membuat tulisan tentang oleh-oleh untuk orang sakit. Sebagai orang Indonesia, oleh-oleh itu kan barang penting nggak penting. Jadi siapa tahu pengalaman saya nongkrong di rumah sakit bisa memberi inspirasi.
Buah yang mudah dikupas
Orang sakit itu, badannya bawaannya lemes. Melakukan aktivitas malas, apalagi kupas buah. Maunya dikupasin, tapi kalau masuk rumah sakit sendiri, siapa yang mau kupas? Jadi kalau bawa buah untuk si sakit, sebaiknya bawa yang praktis dan tidak cepat busuk macam jeruk (bukan jeruk bali ya) ataupun anggur. Anggur termasuk buah yang gampang, tak perlu kupas cukup masukkan mulut. Eh tapi dicuci dulu ya sebelum masuk mulut. Saya tidak menyarankan membawa buah-buahan semacam pisang (karena cepat busuk) serta semangka dan melon. Buah apel sendiri juga nggak saya sarankan karena ngupasnya repot. Kalaupun mau membawakan buah-buahan yang perlu dikupas, sekalian bawakan pisaunya, karena kalau tak bawa pisau, buah-buahan tersebut berakhir jadi hiasan meja.
Bahan Bacaan
Waktu di rumah sakit itu berjalan sangat lambat. Oleh-oleh yang paling murah untuk hiburan si sakit ya tabloid gosip. Usahakan gosip di tiap tabloid berbeda ya, jadi biar beragam. Kalau kebetulan uangnya agak berlebih, belikan majalah fashion ataupun majalah hobi. Jangan sekali-sekali membeli Indonesia tatler, yang ada si sakit akan tambah sakit karena mengumpat melihat kelakuan orang kaya yang pamer pesta ini itu, baju ini, sepatu itu dan tentunya pamer rumah lebah terbesar.
TTS/Sudoku
Nah ini pembunuh kebosanan, tapi hanya boleh diberikan jika si sakit rajin berpikir dan penyakitnya memungkinkan untuk berpikir. Kalau sakitnya vertigo berat dikasih ini bisa makin meledak kepala, apalagi kalau jawabannya nggak ketemu.
Aneka lauk
Orang sakit itu tak punya gairah makan, semakin ga bergairah lagi ketika melihat makanan rumah sakit. Beraneka rupa tapi rasanya sama, sama-sama tak berasa. Saya biasanya paling girang kalau temen kantor yang datang, apalagi pas jam makan siang, pas mereka lapar. Begitu datang langsung saya minta menghabiskan makanan tanpa rasa itu; suster girang, saya pun tak perlu risau menghabiskan makanan plain dan teman kantor kenyang. Untuk memeriahkan hari-hari si sakit (dan perutnya) saya sarankan boa aneka lauk yang rasanya enak dan menggoda, tapi perhatikan juga pantangan makanan si sakit. Kalau kena stroke dibawakan jeroan, itu namanya membunuh teman. Selain aneka lauk, oleh-oleh lain yang suka dibawa adalah aneka biskuit, aneka cake dan aneka rupa camilan. Nah kalau saya, biskuit dan cake biasanya akan berakhir di ruangan suster. Biar mereka nggak terlalu galak.
Peralatan toilet
Biasanya emang sudah disediakan oleh rumah sakit. Tapi tak ada salahnya membawakan barang-barang kecil yang sering terlupakan. Yang paling penting sih, dari pengalaman saya, tisu toilet dan sabun cuci tangan. Di RS Jakarta misalnya, kamar yang kelas rendahan tak ada sabun cuci tangannya. Agak geblek juga sih, RS kok nggak menggalakkan cuci tangan. Tapi kalau dipikir-pikir ini strategi bagus, biar orang gak cuci tangan, terus sakit dan rumah sakit tetap rame. #eh.
Karangan Bunga
Oleh-oleh lain yang suka dibawa adalah bunga, apalagi di Medan. Haduh…Orang Medan itu emang pencinta bunga bener deh, dari sakit, kawinan sampai hari raya keagamaan bunganya banyak bener. Terus terang saya gak hobi lihat bunga di RS, apalagi kalau kebanyakan. Pengalaman di Medan dulu, dengan kamar luas pun bunga-bunga terpaksa dijajarkan di lantai. Lucunya yang girang kalau lihat bunga adalah para suster-suster dan staf rumah sakit. Biasanya mereka sudah memerhatikan bunga mana yang mereka incar lalu mereka minta ketika pasien keluar. Enak sih ada yang ngangkut pulang.
Favorit Saya
Bagi saya pribadi, buah tangan favorit saya ketika di RS adalah cat kuku. Menurut saya ide ini sangat orisinal dan lain daripada yang lain. Daripada bengong di rumah sakit emang lebih baik ngecat kuku. Selain cat kuku, favorit saya ya amplop isi uang. Soal isi nggak masalah, tapi dikasih amplopnya yang bikin girang dan elemen misteri pas buka amplop. Entah kenapa tapi saya emang paling demen dapat uang di amplop, beda rasanya kalau salam tempel yang tak diamplopi.
Sebenarnya oleh-oleh itu penting ga penting. Tapi datang tanpa oleh-oleh pun juga tetap menyenangkan, karena orang sakit sebenarnya cuma pengen ditengok dan diajak ngobrol. Biar nggak bosen lihat tembok rumah sakit.
Jadi, suka bawa buah tangan apa kalau ke RS?
Buah, roti/biskuit dan uang. Yang terakhir sih yang lebih sering, karena sakit sekarang mahal apalagi kalau masuk RS. Satu lagi sih, makanan buat yang jaga.
iya yang jaga yang kebanyakan sering dapat berkah makanan aneka rupa dan aneka rasa
Hahahhaa saya kalau ngasih dan dikasih lebih baik dalam bentuk uang mbak. Praktis, nggak ribet 🙂 tapi baru tau gue, orang Medan terobsesi dgn bunga ternyata ya?? Kirain durian aja 😀 hahhaha
Kalau lebaran parcel dan bunga kering jumlah penjualannya bersaing lho. Sama2 disukai kalau di medan.
Tapi kalau sakit sendirian, ga ada camilan, dikasih uang BT juga. Ga bisa dicamil uangnya. Lol
Hahahha bener juga mbak 😀 btw, sudah kutulis tentang Pasar Kebun Sayur yg bikin sesak napas itu ya 😀 dedicated for you 😀
Meluncur!
Buah tangan yg berguna waktu aku dirawat termasuk obat tradisional (sari kurma dan angkak), sabun cair, body lotion, buah (jeruk yg paling aku suka karena gampang dikupas dan gak perlu dicuci), nasi dan lauk pauk dari luar rumah sakit (KFC, Hokben), air dan pocari sweat.
Kiki kelewatan bales komentarnya. PS itu gak dianjurkan kalau DBD, karena terlalu asem untuk lambung.