Ketika jaman sekolah dulu kita selalu diajari bahwa prinsip pemilihan umum adalah LUBER; langsung, umum, bebas dan rahasia. Hari ini saya nggak melihat lagi pemilu yang rahasia. Para pemilih, baik itu pemula ataupun yang berpengalaman, tak segan lagi menunjukkan pilihannya. Pendukung Jokowi memasang foto “I stand on the right side” yang kemudian diributkan karena grammarnya tak benar; sementara pendukung Prabowo memasang garuda merahnya yang juga diributkan. Fenomena menarik, mengingat lima tahun lalu, ketika SBY mencalonkan diri untuk kedua kalinya, para pengguna media social tak seheboh ini dalam menunjukkan pilihannya.
Perdebatan
Saya memperhatikan, banyak dari kita yang mendadak jadi ahli debat. Sayangnya keahlian ini tak dibarengi dengan kematangan diri untuk menerima pendapat yang berbeda. Ketika pilihan orang lain berbeda, maka hujatan & cacian yang nggak relevan pun dilemparkan. Debat kusir *apa sih debat kusir itu* akhir-akhir ini sering terjadi di jagat social media. Tak ada salahnya berdebat dan mempertahankan pilihan masing-masing, tapi harusnya perdebatan ini dilakukan secara santun. Idealnya, dua belah pihak harus sama-sama bisa menerima kekurangan calonnya dan mengakui kelebihan lawannya.
Pertemanan dan afiliasi politik
Yang lebih mengejutkan, akibat pilpres ini, banyak teman-teman yang berbeda pandangan kemudian memutuskan hubungan pertemanan. Pertemanan di social media memang pertemanan maya, tapi alangkah disayangkannya kalau pertemanan maya itu harus rusak karena pilihan presiden yang hanya hangat selama beberapa bulan. Mungkin bagi sebagian orang, kehilangan satu, dua atau bahkan sepuluh teman di facebook bukanlah masalah, karena masih ada 1400 teman maya lainnya *siapakah yang bisa menjalin perteman baik dengan orang 1000?*
Suami istri yang berbeda pilihan juga tak kalah banyak, akibatnya perdebatan sengit dalam rumah tangga (dan di ranjang) pun tak terelakkan. Adakah yang kemudian bercerai karena perbedaan ini? Entahlah.
Multi Level Marketing
Pemilihan Presiden kali ini juga memunculkan kemampuan multi level marketing, kemampuan untuk jualanan dan mempengaruhi orang. Pemilih, seperti saya, yang sempat terombang-ambing dalam menentukan pilihan, dijadikan target empuk. Dalam satu kesempatan saya pernah bertemu teman yang relatif kurang cerdas dan sangat pasif, tapi begitu dia tahu saya belum menentukan pilihan, ia langsung agresif dan gigih dalam menjual capres favoritnya. Ajaib!
Media dan Pemilu
Jangan ditanya betapa penuhnya media dengan berita kampanye. Yang menyedihkan, semua televisi di Indonesia berafiliasi dengan partai politik tertentu, alhasil, berita tentang capres yang didukung televisi tersebut tak henti-hentinya ditayangkan. Pendek kata bosen deh denger Jokowi dan Prabowo terus menerus. Untungnya saya tak berlangganan media cetak, kalau langganan tambah eneg kali ya.
Twitterland, blog dan facebook juga diwarnai dengan postingan promosi capres. Nggak cuma promosi kebaikan masing calon, tapi juga keburukan lawannya. Informasi yang kredibilitasnya diragukan pun tetap dipublikasikan, semua demi memenangkan calon presiden favoritnya.
Satu hal yang saya suka dari pemilu ini adalah meme yang berseliweran di twitterland, apalagi kalau jika debat capres sedang berlangsung. Debatnya sih biasa-biasa aja, tapi komentar dan meme #debatcapres yang berseliweran di twitter sungguh menghibur. Saya rasa itu satu-satunya hal yang akan saya rindukan dari kampanye ini. Semoga saja kreatifitas ini tidak hilang.
Anyway, selamat menunaikan tugas sebagai warga negara, memilih pemimpin untuk lima tahun kedepan. Pilihlah pemimpin yang terbaik, yang bisa membawa kedamaian, kemajuan dan tentunya pemimpin yang bisa memastikan, menghormati dan memenuhi hak-hak asasi warga negaranya. Siapapun yang terpilih, semoga Indonesia damai dan maju.
Salam,
Ailsa
Amin.
Toh siapapun uang menang kita ya tetep tinggal disini (mungkin kmu gak termasuk ya ai klo pindah ireland hihihi) jadi yaa tetep harus didukung dan dihormati!
Aku sempet mikir seperti itu, mau pindah gak ngefek. Eh tapi sodara-sodara guwe di Indonesia semua, kan kasihan kalau guwe gak milih.
aamiin mbak Tjetje 🙂
Aku termasuk orang yg nge-mute twitter orang-orang yg berhubungan dgn capres dan nge-hide berita soal capres di FB. Soalnya beneran saling serang ngeliatnya 😐
Aku malah nyari yang lucu-lucu, kalau yang black campaign eneg aku.
I think this is the first time I comment on this topic. Yang gue sayangin ya orang2 copas dari dunia maya tanpa tahu itu berita bener atau enggak, mereka telan bulat bulat. Gue tau rakyat Indonesia seheboh ini karena mereka sangat mengharapkan perubahan radikal…Dan satu lagi, paling sebel kalo di embel2xin sama agama. Sekian dan terima kasih.
Wah, kehormatan banget jadi postingan pertama.
Btw, orang Indonesia mah hobi banget percaya sama berita-berita online tanpa diverifikasi informasinya dan akhirnya gampang banget disulut.
LOL pake hashtag aja apa ya Ai…hihihi
Amin semoga kali ini jauh lebih baik dan TEGAS ya mba ai..
kata kuncinya tegas, tegas beda lho ya sama galak 😛
Jadi tadi kamu milih siapa Ai hahahha. Aku juga bakalan rindu deh baca2 komen di twitter hiihii. Gak ada hiburan buat ketawa2 deh
Aku pilih Ahok jadi Gubernur Jakarta 🙂
ember, hiburan banget. tapi pasti ada hiburan dengan tema lainnya, macam kulit manggis yang lagi heboh.
astaga itu kulit manggis heboh banget sih hahaa. pagi tadi aku denger radio, di twitt salah satu pendengarnya dia juga kasih hestek kulit manggis haha
Jelang pilpres ada kejadian epic , ditegor tepatnya disemprot dosen gara2 mengunggah gambar wowo dan wiwi dLam pernikahan mesra. Celakanya komen semprotan dikomen bermai2 dg temen saya, meski saya diam… Akhirnya dosen2 lain tiba2 pm dan bertanya, ada masalah apa sampai komennya super panjang…. Ealahhh
emosi pas menjelang pilpres (dan hingga tanggal 22 nanti) emang luar biasa. Aku sampai eneg, orang dimana2 ngomong pilpres melulu.
Iyah makanya skrg pilih diem anteng ngeblog
Sempet dibuat sumpek dengan debat2 aneh di timeline fb, orang ngeshare2 berita yang belum dikroscek. Kok tahun ini jadi nggak ikut luber. Padahal lebih sampai kayaknya kalau orang ikut asas rahasia dalam pemilu. Nggak banyak gontok2an lucu di socmed