Demam batu melanda orang dari segala usia dan segala jenis pekerjaan. Jari-jari pria dan perempuan dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda dihiasi dengan aneka rupa batu berharga maupun batu semi-berharga. Tak hanya mantan Presiden SBY saja, tetapi juga anak kuliahan dan pengemudi taksi. Nampaknya Mbak Syahrini saja yang belum koleksi batu akik, dia masih setia dengan berlian kuningnya. Menariknya, demam batu akik ini tak hanya melanda orang dewasa tapi juga melanda anak-anak kecil. Seorang bocah kelas satu SD yang satu tahu ngambek minta dibelikan cincin batu bacan. Tak puas dengan batu bacan berwarna hijau kebiruan di salah satu jari mungilnya, si bocah baru-baru ini ia merengek-rengek meminta batu obi, jenis batu bacan lainnya. Rupanya ia tak mau kalah dengan teman sekolahnya.
Entah kapan trend batu akik ini mulai merebak kembali, tapi batu akik sebenarnya sudah memiliki pasarnya sendiri, termasuk pelawak Tessy Kabul yang jari-jarinya selalu berhiaskan lebih dari dua cincin akik. Menurut Noni, mantan presiden SBY lah yang membawa akik nusantara kembali berjaya. Saya yakin Pak SBY dan Ibu Ani (melalui program bagi-bagi batu akik untuk pengikut setia IGnya) memiliki kontribusi terhadap kebangkitan perbatuan Indonesia. Dampak ekonominya cukup bagus, lapangan pekerjaan mulai terbuka karena lapak batu akik yang bermunculan di berbagai sudut jalanan ibu kota. Di jalanan tempat saya tinggal misalnya, saya perhatikan ada dua lapak kecil tempat berjualan batu. Pedagang batu akik ini tak pernah sepi dari kerumuman pria. Selalu pria, tak pernah perempuan.
Bukan berarti perempuan tak menyukai batu alam. Suatu ketika di tempat artis perak langganan saya, saya bertemu dengan tante-tante pencinta batu akik yang memiliki aneka rupa batu. Si tante kemudian memberi saya kuliah panjang tentang investasi batu akik dan manfaatnya. Batu akik, menurut si tante, bisa memberikan ketenangan, kedamaian, menyembuhkan penyakit bahkan membawa percintaan. Wah yang belum punya pasangan sepertinya harus berburu batu dahulu ketimbang berburu jodoh. Untungnya, si tante tak bercerita tentang fungsi batu akik untuk menyimpan aneka rupa kekuatan gaib, jampi-jampi dari para dukun hingga makhluk ini itu. Lalu ngebayangin Tiffany jual batu berlian dengan tag: kini tersedia berlian dengan kekuatan ghaib
Tingkat keberhargaan batu-batu mineral dipengaruhi banyak hal, seperti jenis potongan, kejernihan, ukuran dan ketersediannya. Tingkat kekerasannya yang diukur dalam satuan skala skala Mohs atau Mohs scale rupanya juga menjadi salah satu acuan apakah batu tersebut berharga atau semi-berharga. Berlian misalnya, menduduki skala tertinggi di level 10, tak heran harganya mahal. Sementara batu bacan, yang asli Ternate, berada pada skala Mohsnya 7,5, mungkin itu sebabnya harganya relatif lebih mahal. Batu favorit saya sendiri memiliki tingkat kekerasan 4,5 saja, namanya larimar dan hanya bisa ditemukan di Republik Dominika. Saya menyukai batu ini karena warna birunya yang mengingatkan saya pada laut. Selain soal warna, batu ini juga tak terlalu mahal, jadi tak menguras kantong.
Beberapa hari lalu saya ngobrol dengan seorang pengemudi taksi yang bercerita tentang penumpangnya yang membeli batu akik di sebuah pasar batu di Jakarta. Menurut sang penumpang, batu akik tersebut akan menjadi investasi yang kiranya akan berharga di masa depan dan bisa diturunkan kepada generasi selanjutnya. Tak tanggung-tanggung, si penumpang taksi menghabiskan puluhan juta rupiah rupiah untuk membeli batu. Sang pengemudi yang sabar mendengarkan berkata pada saya: “saya dengerin aja bu, palingan batu ini nasibnya sama kayak ikan Lohan dan Gelombang Cinta. Trend sebentar saja”.
Menurut kalian, akankan demam batu ini berlangsung lama?
Kayaknya sih gitu Ai, gak bakalan hilang trendnya karena udah dari dulu, kan. CUman mungkin gak sebooming sekarang aja. Bener banget ya, anak kicik pun tertular trend ini. gilaaaa hehe. Sedihnya kalau banyak yang ngerusak alam demi ngedapetin batu
Ah komentar guwe seperti biasa yang diketik dari HP gak pernah masuk 😦
Wah guwe baru kepikiran kalau cari batu ini ngerusak alam ya Non. Langsung kebayang freeport dan emasnya.
Makasih infonya Tje. Melihat kebiasaan orang Indonesia sepertinya musiman deh demam batu akik ini. Musiman bisa berlangsung sampe beberapa tahun sih, cuma nanti kalo ada sesuatu yang baru batu akik akan berkurang peminatnya.
Aku masih inget dulu tinggal disana demam piara ikan Arowana dan ikan Koi. Semua orang keranjingan. Kesimpulanh: Indonesia ngikutin trend kuat sekali 😉
Mbak maaf, komentarku dari HP gak ada yang masuk. Setuju dengan kesimpulan Mbak Yoyen, disini memang korban trend, lalu apa yang sudah jadi trend di Indonesia biasanya akan mati perlahan-lahan. Kayak Nokia.
Rasanya tidak akan bertahan lama mba karena biasanya orang di Indonesia hanya mengikuti trend saja
Iya trendnya akan mati, tapi pencinta batu akik, aku yakin, akan tetep ada.
Wow, batunya gede-gede pisan!
Setuju dengan bapak pengemudi taksinya, mungkin ini juga nasibnya sama seperti gelombang cinta atau ikan louhan. Yah, saya cuma mengamati saja Mbak, soalnya belum ada kemampuan untuk ikut trend-trend semacam itu :hehe *malah curhat, maapkeun :hihi*.
Nah itu cincin gede-gede kalau kegetok lumayan deh. Kalaupun ada, mendingan jangan deh Gara; sayang kalau beli ikan mahal2 terus mati.
Mending dibuat makan ikan di restoran sih, kalau saya Mbak. Kenyang dan puas, uang segitu bisa buat berapa kali makan tuh *makan aja yang dipikir :haha*.
Namanya Indonesia, kan latah an, punya rasa ingin ikut ikut an yang besar hehehe..
Saya juga latah an, suka ikut ikut, tapi engga ikut deh kalau soal batu. 😀
Sebenernya kalau batu ini mendingan lah ya, masih ada nilai juanya. Yang parah tuh dedaunan kayak gelombang cinta.
gelombang cinta itu apa ya? *I don’t think I get the note on this one, hehe*
Dedaunan dari Afrika, dulu penjualan tanaman ini diperhitungkan melalui lembaran daunnya. Selembar beratus-ratus atau beribu-ribu.
kayaknya sementara sih Mbak Tjetje. Sama kayak nasibnya Lohan dan Gelombang Cinta seperti kata si pak driver taksi. Jadi inget jaman saya kecil dulu Bapak saya juga pernah tergila-gila. Kayaknya sekarang juga deh. Hihihi.
Lohan sama Gelombang cinta bisa mati, kalau akik setidaknya gak mati. Walaupun peminatnya guwe yakin akan turun.
Aku duga demamnya bakal sementara (sok tahu padahal nggak tinggal di Indonesia, haha 😛 ), tetapi sepertinya demamnya sendiri sudah berlangsung cukup lama ya? 🙂
Pencinta akiknya sih masih akan ada, tapi demamnya emang cuma sebentar. Butuh taste sendiri untuk bisa suka batu.
Demam ini katanya sudah lama, aku juga gak gitu ngeh sampai melihat anak temen minta2 batu.
Udah pasti musiman trend nya. Cuma pasar batu yg di jatinegara itu jual berbagai jenis batu cuma sekarang akik yg lg booming.
Iya pasar itu jadi makin ramai dengan pencinta batu.
Gelombang cinta apaan tuh, Tje..?😏
Tanaman dari Africa gitu. Daun2 bergelombang dan gede-gede. Jaman dulu harganya bisa jutaan rupiah, sekarang juga gak ada yang minat.
Oh tanaman itu toh.. Kayaknya aku punya di rumah, lungsuran dari terasnya rumah nyokap😄
Sayang sekarang tak laku mahal, kalau dulu sampai diincar maling Em.
Iya ingat dulu kehebohan tanaman ini.., cuma baru ngeh kalo namanya gelombang cinta..
Kayaknya gak bakal lama mba, denger2 sih diprediksi sekitar 1-2 tahun aja..jadi inget temenku yang setiap jam bbm mamanya cuma buat nanya ” batu aku udah dijemur belum?? Udah digosok belum? Udah di rendam baby oil?” Hahaha
Hah kenapa harus direndam dan dijemur?
Bbrp tahun lalu beli gelang Amethyst. Sama penjualnya “dikepret-kepretin” (apa si istilahnya) pake semacam lonceng sambil komat kamit. Kalo ga salah utk keberuntungan, samar2 ingat krn aku ga percaya jampi2 juga. Beli krn kelihatan cantik aja batu2nya.
Waduh semoga nggak bikin harganya tambah mahal ya.
Heboh bgt ya Ai, terus ada juga yang batu2nya diisi macam2 jampe2 gitu?
Iya ada yang batunya diisi-isi, entah apa fungsi dari isi-isi itu. Biar bikin kaya tukang jampi-jampi aja kali.
Kayaknya akan bentar doang sih Mbak kalau menurut saya.
Sekarang ramai banget sampai pada pindah profesi jadi tukang batu akik. Bazar di mana2. Tapi kayaknya bakal cuma euforia semata sih. Lama2 ilang lagi.
Temen saya nunjukkin aplikasi batu akik yang bagus Mbak. Jadi dipasang di kursi gitu. Bagus buat dekorasi.
dipasang di kursi? Oh orang kaya!
Iya Mbak. Dibuat dengan lampu led gitu. Bagus kok.
Gw kemaren sempet bawa batu kali dari Scotland Tje, sampe sini dibikin batu cincin aja ama Bapak Mertua. Kata beliau, biarpun ini cuma batu kali tapi nilai historisnya yang tinggi,hihihi..
Iya nih, heran ya ama trend2 yang kadang gak masuk akal gini. Herannya lagi banyak yang ikut2an juga.
batu kali dipakai cincin? Di Indonesia gak ada batu kali Scotland sih, jadi pasti gak ada yang nyamain.
Haha, iyes. Tapi temen gw di Scotland juga ada rencana kulakan batu aja waktu denger batu kali gw dipake cincin.
kalo aku amati nih ya mbak, ada beberapa hal yang lagi nge-hits banget di tanah air. Batu Akik, emang pesonanya membuat siapa aja meleleh deh. Bener banget mbak. Dari emperan toko ampe mall-mall mewah Jakarta… beeuuh… mendadak batu deh..
Yang kedua ni mbak, ada lagi. Green Tea, Kayaknya semua hal yang pake green tea lagi booming baner dah. Martabak pake green tea, laris manis. Kue cubit dikasih Green Tea, laku keras. Minuman pake green tea, orang ngantri beli… ckckck
Apa, kita coba aja itu jomblo-jomblo dipakein batu akik, dan disiram green tea, siapa tahu cepet laris… 😀
#ngumpetTakutDisambit
Martabak manis juga pakai green tea, ada juga yang dimasukin kit kan green tea. Orang lagi tergila-gila green tea banget.
Btw, jangan disiram pakai green tea yang jomblo, kesian.
Aduuuh..gak ngerti deh sama demam batu akik ini. Mengingatkan jaman bahela pas saya masih SD-SMP, kalau ada bapak-bapak pakai cincin batu pasti kelihatan gahar dan agak-agak aneh. Masih takjub dengan perubahan status dari cincin batu besar kayak gini.
Jadi kayak simbol kekayaan gitu, kompetisi beli batu yang paling keren, paling jadi (yang bisa ditembusin cahaya) terus harus gede biar kelihatan. Kalau sebiji kacang ga kelihatan.
Buset itu gede banget semua batu2nya. Otot2 di jarinya langsung jadi gede kali yah karena harus bawa batu sebesar itu semua 😂
Iya kebanyakan beban. Lengan nggak berotot rapi jari berotot keren.
Tren batu akik ini memang mirip tren Jemani atau gelombang cinta yang ditrenkan ama kabupaten Karanganyar gegara bupati ( yang kini tersangka korupsi ) bikin gebrakan lewat promosi di majalah Trubus dkk. Godhong dadi duit, sekarang watu dadi duit. Gila setelah godhong dimakan hewan ternak, sekarang gila hutang demi beli sebongkah batu mulia hahaha
Cemani, ayam hitam ya. Harusnya habis gini kita bikin trend berapa banyak pohon yang kita punya.
Trend-nya mungkin tidak lama, tapi harga batu akik yang bermutu bagus saya kira masih bertahan lama. Saya juga mulai menyukai batu bacan sejak tinggal di Ambon ini.
Batu bacan aslinya mahal ya Pak Alris?
Sebenarnya suka-nggak suka sama batu akik ini tergantung desainnya sih.. Kalau gue ya. Selama desainnya bagus, dan nggak segede bakso di jari tangan itu, bakal cantik juga dipakainya.
Aku punya beberapa leontin orgonite, batu2nya dicampur 5 jenis logam, serbuk emas, perak, kumparan tembaga, dll lalu semuanya disatukan pakai resin, cakep banget jadinya, kayak karya seni tersendiri 🙂
Wah aku yakin orgonitenya cakep-cakep Mbak!
Trend doank banget ini batu akik Sa…. paling tahun depan udah redup
Cuma segelintir orang yang bakalan bertahan koleksi akik Ka.
dari kecil aku suka bebatuan… pertama kali koleksi mama dari Kalimantan, langsung suka. Waktu sudah bisa cari uang sendiri, mulai deh koleksi perhiasan dengan bebatuan, mulai dari cincin, kalung, gelang, anting. Lama-lama jadi tahu nama berbagai macam mineral itu. Konon bebatuan (mineral) ini memiliki energi tersendiri yg bisa digunakan untuk pengobatan ataupun menambah energi kita. Tapi memang di dunia ini, semua kan melepaskan energi ya… Dan menurut kekekalan energi, energi tidak akan hilang, melainkan hanya berubah bentuk, jadi… masuk akal juga ya… Kalau aku secara pribadi sih suka aja dengan keanekaragaman dan kekayaan bumi kita melalui koleksi batu aku.
Aku ingat banget awal tahun 2000an kamu beli daganganku gelang tiger eye 🙂
entah ini akan musiman seperti lain atau bakalan awet dan long lasting hehehe