Mewahnya Rapat Nusantara

Semenjak bekerja, saya lebih banyak bekerja dengan institusi pemerintahan ketimbang dengan swasta. Dari banyak interaksi saya untuk rapat atau pun tipe-tipe lain rapat, saya perhatikan di Indonesia itu jauh lebih mewah. Mau buktinya?
Rapat di Indonesia, jika dijadwalkan sehari penuh di hotel setidaknya menawarkan dua kali coffee break dan satu kali makan siang. Penganan yang ditawarkan, serta porsi makan siang yang diberikan biasanya melebihi kebutuhan kalori harian kita. Sebuah hotel mewah di dekat Sudirman bahkan memberikan menu sarapan.
Soal makan siang, jangan ditanya lagi, kita dimanjakan dengan makan siang prasmanan yang menunya beraneka rupa dan terdiri dari daging ayam, sapi, ikan dan juga menu vegetarian. Tak lupa disertakan juga aneka makanan penutup yang akan berdiam seumur hidup di pinggul.


Rapat di luar hotel pun tak kalah meriah dari rapat di hotel. Aneka rupa jajanan nusantara hingga pastry disajikan di dalam kotak untuk para partisipan. Saat pemerintah baru naik posisi, jajanan ini digantikan dengan jajanan yang dianggap ndeso, seperti ketela rebus, kacang rebus. Terus terang saya gak suka dengan model jajanan baru ini, karena mereka disajikan dingin. Padahal rebusan itu lebih enak ketika hangat.

Makan siang sendiri tergantung tingkatan rapat. Jika melibatkan menteri, makanan yang disajikan biasanya oke dan disajikan secara prasmanan. Tapi jika melibatkan pejabat ecek-ecek, makannya “hanya” di dalam kardus. Semua tergantung anggaran tentunya. Makanan kardus sekalipun kualitasnya cukup okay. Jika banyak rapat diadakan, saya dulu seringkali tak perlu repot membeli makan siang. Tapi konsekuensinya harus rajin pergi ke gym.

Nah bagaimana dengan rapat di Irlandia? Rapat dengan makanan-makanan tersebut di atas itu barang mewah. Sekali waktu saya pernah terlibat dengan rapat yang dibuka bapak menteri dan melibatkan partisipan dari banyak negara di dunia. Makanannya prasmanan juga, tapi gak boleh ambil sendiri harus diambilkan. Niatnya mungkin baik, melayani. Tapi begitu lihat makanannya nasi putih, plus kentang goreng dan sepotong salmon; saya langsung hilang selera karena menunya gak nyambung! Untuk coffee break sendiri, mereka menyajikan shortbread. Tapi saking enaknya banyak orang tak kebagian. Beda banget dengan di Indonesia yang kuenya selalu berlebihan, bahkan bisa di bungkus panitia.

Nasi kentang salmon tersebut tergolong mewah untuk ukuran Irlandia, karena di rapat biasa makanan yang disajikan biasanya roti lapis (sandwich) dan keripik kentang. Jajanan pada saat coffee break biskuit-biskuit yang dibuka dari bungkusnya. Beda kualitas dengan shortbread di atas.

Tidak semua kantor punya anggaran berlebih untuk kue dan makan siang. Institusi terakhir  tempat saya bekerja tak pernah punya anggaran hura-hura, karena kami harus tanggung jawab pada para donor, donor kami ya para pembayar pajak di berbagai sudut dunia. Alhasil, kami seringkali membeli kue-kue rapat dari kantong sendiri. Kuenya disajikan di piring dan orang mengambil secukupnya.

Dari berbagai rapat yang saya hadiri, kue yang paling berkesan justru bukan kue ketika bertemu Presiden Indonesia. Yang paling berkesan justru ketika saya menghadiri sebuah rapat di Medan. Kuenya di masukkan ke dalam kotak nasi dan isinya sembilan biji untuk masing-masing orang. Dimakan perut meledak, dibuang tak pantas, akhirnya diberikan ke peserta mereka yang orang Medan untuk dibawa pulang ke rumahnya.

Selain momen itu, ada satu rapat yang paling berkesan ketika saya masih anak baru. Ketika itu saya ditugasi untuk menjaga meja tamu yang dipenuhi kotak kue di sebuah kementerian.  Kue-kue tersebut untuk para partisipan yang baru mencatatkan namanya di daftar hadir. Eh ditinggal meleng sedikit, beberapa kotak makanan tersebut hilang diambil beberapa wartawan yang sedang menunggu menteri. Lalu mereka menikmati kue-kue tersebut di depan saya dengan penuh kemenangan. Duh!

Kalian punya cerita makanan dari rapat?

Xx,

Tjetje

Baca juga soal perjalanan dinas. 

Advertisement

24 thoughts on “Mewahnya Rapat Nusantara

  1. mentok2nya sih nasi kotak, tapi akhir2 ini sering berinisiatif masak sendiri rame2 dan menunya urab, tempe, sambel, ikan asin dll, pokoknya menu ndeso dan enak

  2. Jadi inget kalo pas jadi panitia acara pelatihan guru2 di hotel.. itu kalo buat makan pasti kita estimasi pesannya berlebih karena klo ngepas pasti ada aja yg gak kebagian. Secara kalo prasmanan, tiap org ambilnya porsi sampe piring tumpah ruah.. ga peduli yg lain. Eh trs suka ga abis dan ditinggal gitu aja..kan eman2 bgt :'(.

    Gak jauh beda kalo ada acara gathering di hotel, itu coffee break aja kuenya bisa gak keitung. Refill pula mpe puas..dan bs sampe dibekel bener banget mbak haha.

  3. Di Belanda mah kalau ada konsumsi untuk makan siang paling yang disajiin sandwich. Kalau bagusan dikit acaranya, sandwichnya ada sekian macam, hahaha 😆 .

  4. emang agak berlebihan yaa menu rapat di Indonesia tapi kayaknya malah jadi menu standard rapat… 2 x coffe break + 1 x lunch + permen/air putih di meja… tapi kalau di Irlandia cuma disuguhi nasi + kentang + salmon apa standardnya juga seperti itu?

  5. Aku kangen acara2 seminar gitu yang pake kue kotak (hahaha, kasian amat). Jaman dulu jadi wartawan kan suka diundang2 beginian, apalagi wartawan bisnis. Highlight of the day nya ya dikasi makan apa kita kali ini, terutama klo undangannya di hotel.

    Ketika jadi wartawan nasional, undangan seminar pun masih di hotel, walaupun ga se royal perusahaan2 semasa jadi wartawan bisnis, pas nongkrong di Mabes Polri pun mereka Jumat setelah shalat Jumat selalu ngadain press conference (summary of the week) dikasi nasi kotak… remeh banget kebahagiaan gw haha makanan!

  6. Wah mba, baru tau kalau di eropa konsumsi rapat nya lebih sederhana ya, kebetulan saya kerjanya ngurus konsumsi rapat juga nih mba 🙂 ditempat saya untuk snack box sama lunch box budget nya bisa 50 rb/ orang, makanya kadang ada beberapa undangan orang luar, kagok kalo dikasih box2 gtu mba 🙂

  7. kalau lagi nge-WO, biasanya makan nasi kotak ( makanan crew ), tapi kalau meeting di hotel, tergantung hotelnya juga, kalau yang bintang 3, yah dapat minum aja, kalau 4 dan 5 biasanya snack, tapi kalau meeting sama org hotelnya suka diajak ngopi di cafenya. Kalau meeting di gedung ( buat urusan WO juga ya ) sering dapat kotakan juga, tapi isinya biasanya kue..

      • Kalau rapat rame2, jarang, soalnya kan weddingnya di hotel tersebut, jadi snack yang disediakan juga cuma compliment, kecuali bayar lagi, baru deh dapat, atau yah pas food testing sekalian, makan2nya haha.. Cuma biasanya kalau di Jakarta, yah dibawa pulang sama klien makanan sisanya.. hehe

  8. waktu ngantor di Jkt aku yg kadang2 kebagian ngurusin menu makanannya, seneng sih milih2nya, biasanya aku milih kue2 basah dari Camoe-Camoe, Monami atau toko roti di foodcourt kantor.
    Lalu ada beberapa waktu ada peraturan kalau menu makanan harus diganti dengan buah kecuali lunch meeting 🙂

    nah pas meeting waktu selama ngantor di Brussels, baru deh manyun, water only, paling top sandwich, itu jg kalau meeting molor sampe lunch 😦

    kangen jajanan pasar yang di tampah gitu gak sih ai ? :))

Show me love, leave your thought here!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s