Jaminan kesejahteraan sosial menjadi sebuah hal yang membuat Irlandia lebih baik dari banyak negara. Orang-orang yang bekerja membayar pajak cukup tinggi, berkisar dari 20-40%, sementara mereka yang sedang mencari pekerjaan bisa dibantu oleh negara.
Bantuan dari negara ini ada beberapa macam tipenya. Untuk mereka yang mencari pekerjaan misalnya, pemerintah menyediakan uang mingguan yang bisa mencapai hampir €200/ minggu. Jangan keburu silau dulu, karena cuma itu relatif tak banyak.
Selain uang mingguan, para pencari kerja juga bisa meminta penambahan keterampilan. Misalnya ingin menjadi tukang potong rambut, maka pemerintah akan mencarikan kursus dan membayar kursus tersebut. Seringkali, kursus-kursus tersebut tak murah, bisa mencapai ribuan Euro. Nanti, ketika sudah selesai kursus dan tak juga mendapatkan pekerjaan, bisa juga meminta kursus tambahan.
Kursus bahasa Inggris juga banyak diberikan untuk mereka yang memang kemampuan bahasa Inggrisnya terbatas dan kesulitan mendapat pekerjaan. Kursus ini untuk mereka yang bukan penutur asli, untuk membantu mereka mendapatkan pekerjaan.
Selain uang mingguan, pemerintah juga menyediakan rumah-rumah sosial. Soal rumah ini pernah saya bahas dalam tulisan terpisah. Nanti linknya akan saya taruh di bawah. Menariknya, seringkali orang menolak tawaran rumah dari pemerintah dengan beragam alasan, misalnya: tak ada tempat parkir, terlalu jauh dari tempat kerja, harus naik tangga, atau lokasin yang berada di daerah kurang baik. Orang-orang ini kemudian ditaruh di hotel berbintang dan berstatus homeless. Dari luar kita melihatnya mungkin wah, tinggal di hotel. Tapi ruang gerak di hotel itu sangat terbatas. Tempat menjemur pakaian tak ada, dapur apalagi. Jadi, banyak yang mengeluh dengan kondisi ini, bahkan ada yang bunuh diri.
Selain ditawari rumah, pemerintah juga memberikan rental allowance untuk yang tak memiliki cukup uang untuk menyewa rumah, alias uang sewa dibayari oleh Pemerintah. Tak semua landlord tapi menyukai rental allowance, jadi banyak dari mereka yang mendapatkan rental allowance ini kesulitan mendapatkan rumah kontrakan.
Irlandia yang memiliki sejarah gelap terhadap perempuan yang memiliki anak di luar perkawinan, sekarang menjamin Ibu-ibu tunggal. Rumah disediakan, atau melalui rental allowance, tunjangan juga diberikan. Pendeknya hidup mereka terjamin, walaupun tak berlebihan. Pepatah banyak anak banyak rejeki juga bisa diterapkan dalam situasi seperti ini, karena memang semakin banyak anaknya semakin besar tunjangan dari Pemerintah. Seorang teman bahkan bercerita ada yang mendapatkan tunjangan hingga €60,000/tahun, karena anaknya banyak. Jumlah ini 2,5-3 kali lipat lebih besar dari mereka yg bekerja dengan upah minimum.
Para istri yang kehilangan suaminya juga berhak mendapatkan tunjangan/ pensiun jika suaminya pernah bekerja selama sekian puluh minggu, saya lupa persisnya. Jumlah pensiun ini lagi-lagi tak banyak, tapi cukup untuk belanja kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu tersebut termasuk susu, roti, sayur dan daging.
Di lingkungan sehari-hari, orang-orang yang kehilangan pekerjaan tak perlu malu untuk mengambil tunjangan sosial hingga menemukan pekerjaan. Namun masyarakat juga suka gemas pada mereka yang bergantung pada social welfare sepanjang hidupnya. Sekali lagi, SEPANJANG HIDUP. Orang-orang seperti ini ada banyak di Irlandia dan mereka tak pernah bekerja selama hidupnya. Lucunya, orang-orang yang bergantung pada social welfare ini tak segan membicarakan bagaimana cara mendapatkan uang lebih banyak lagi. Padahal mereka ini selain mendapatkan dana mingguan, juga mendapatkan jaminan kesehatan gratis. Sementara mereka yang bekerja setidaknya harus merogoh hingga €60/ kunjungan ke dokter. Selain kesehatan gratis, mereka juga dibebaskan dari biaya TV license (ongkos punya TV). Dengan begitu banyaknya “kenyamanan”, tak heran kalau banyak yang memilih tak bekerja. Terkadang, dana social welfare ini jauh lebih banyak ketimbang bekerja.
Penyelewengan dana social welfare sendiri ini bukan sebuah hal yang aneh. Baru-baru ini misalnya seorang guru musik berkewarganegaraan Perancis diputuskan bersalah karena memalsukan identitas dan mengambil Dana Kesejahteraan hingga €175ribu. Begitu ketahuan, guru ini harus membayar kembali sebesar €100 setiap minggunya. Entah kapan lunasnya.
Social welfare ini tak hanya untuk mereka yang WN Irlandia, para pemegang passpor asing EU pun bisa mendapatkan dana ini. Orang Indonesia pub ada beberapa yang bergantung pada dole. Angka 180-200 ini memang terbilang kecil di Irlandia, tapi di banyak negara lain di EU menjadi cukup besar, karena sama dengan setengah gaji. Jaman dulu ada banyak yang memanfaatkan celah ini, mereka datang untuk mendaftar, kemudian kembali ke negaranya sambil menikmati uang pajak dari sini. Jumlah uang yang tak seberapa ini menjadi sangat berharga ketika mereka datang dari negara yang biaya hidupnya relatif rendah. Modus ini lama-lama ketahuan dan pemerintah membuat aturan yang lebih ketat. Di berbagi forum, kalau googling tentang model scam ini kita akan dihadapkan dengan banyak komentar-komentar rasis terhadap para pelakunya.
Connor McGregor adalah salah satu contoh orang yang bergantung pada social welfare. Sampai seminggu sebelum bertanding di UFC, McGregor masih mengambil cek welfarenya sebesar €180. Sekarang sih kondisinya berbalik, dia menjadi salah satu pembayar pajak terbesar di negeri ini, apalagi ia masuk dalam daftar salah satu orang terkaya di Irlandia.
Di Indonesia sendiri pernah ada, entah masih ada atau tidak, dana serupa dengan nama Bantuan Langsung Tunai. Begitu dana ini keluar, harga kebutuhan pokok langsung melonjak. Oh inflasi.
Kalian, kalau ada dana serupa, apakah sudi membayar pajak tinggi?
xx,
Tjetje
Baca juga: Jaminan Rumah di Irlandia
Enggak, karena gak rela kalau uang pajakku disalahgunakan hahaha… Apalagi informasi di Indonesia masih belum transparan, baik aliran masuk maupun aliran keluar. Mendingan gausah ada dana sponsor2 begitu jadi jelas mana yang niat hidup lewat bekerja, mana yang enggak 😛
Dana pajak kan dibagi-bagi untuk berbagai macam pos, gak cuma digunakan untuk dana kesejahteraan sosial aja.
Aku sekarang bayar pajak juga diatas 40%, jadi ya mau gak mau rela dong, tapi setidaknya disini sekolah dan jaminan kesehatan gratis, jadi nyucuk.
Setidaknya jelas lah ya duitnya kemana.
Aku mau fokus ke Conor McGregor-nya. Sepupunya pacarku dulu pernah kerja jadi bodyguard pribadinya dia. Keluarganya sempet heboh karena ngelihat fotonya di jepretan paparazzi, walaupun cuma pas lagi megangin payung ke Conor. xD
Pas pertandingan besar Conor yang di Amerika beberapa bulan lalu, tantenya pacar sampe nanya, “Kok Conor-nya gak ikut?” Padahal kan kerjaan dia jadi bodyguard cuma tergantung kontrak xD
Kemaren pas Natalan satu keluarga dia belanja di salah satu toko mahal di sini. Everyone can pick something.
Dia abis kena kasus juga tuh, speeding. 🤦♀️
Gila dari tunjangan aja sampe €60,000 setahun!!
Di Belanda juga ada tunjangan sosial begitu, tapi aku nggak hafal detailnya bagaimana. Kalau tidak ada pekerjaan, setahuku si penerima bantuan harus menunjukkan bukti upaya bahwa mereka juga berusaha mencari kerja (jadi engga cuma ongkang-ongkang kaki doang terima dana bantuannya). Tapi aku nggak tahu deh detail pembuktiannya bagaimana 😀 .
Selain itu juga ada bantuan-bantuan lain sih, seperti tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan rental, ada juga perumahan sosial, dsb. Dulu sewaktu masih mahasiswa S2 aku sempat dapat tunjangan kesehatan ini karena bekerja part-time (sehingga nggak qualified untuk student insurance). Tapi karena cuma part-time doang yang mana income-nya juga nggak seberapa, jadilah malah qualified untuk tunjangan kesehatan. Lumayan bisa menutup premi bulanan asuransi yang paling dasar 🙂 .
Kalau masalah sudi nggak sudinya sih adalah pertanyaan yang cukup tricky ya. Bisa jadi dengan adanya bantuan sosial begini, tingkat kriminalitas menjadi relatif terkontrol/turun karena (in theory) orang-orang yang “kepepet” jumlahnya menjadi lebih terbatas. Tapi entah premis ini benar atau tidak, hahaha. Dan seperti yang dibilang di atas, duit pajak juga nggak cuma untuk dana bantuan sosial doang kan. Jadi bagiku pertanyaannya lebih condong ke: Dengan pajak yang sedemikian tingginya, bagaimanakah kualitas hidup di negara itu secara keseluruhan?
Iya itu 60k ketahuan karena ada yg bikin sistem untuk ngelihat duplication. Kayaknya di sini sistemnya belum bagus karena masih bisa ambil jaminan dengan malsukan ID.
Pertanyaannya bagus. Kualitas di sini gak ok-ok bgt sih. Publik transport jelek, health gak sepenuhnya free (harus punya asuransi).
Btw di sini yg dapat job seeker allowance tiap minggu katanya di cek. Gak kebayang ribetnya demi €180.
ini yang kadang menjadi tujuan para pengungsi dr timur tengah dsb menuju eropa, sampe rela bayar mahal nyebrang naik kapal yg ga jamin keselamatannya*kasus2 terakhir yg nyebrang lewat turki,krn negaranya konflik, padahal ada negara2 arab yg kaya raya tp ngincer tetep ke eropa..tergiur sm byk tunjangan2nya-.-‘ btw skrg jg pajak disini semakin gede, buat nampung ‘warga2’ negara tetangga. tapi mungkin ga dapat tunjangan gede disini ngincernya tetep ke eropa,cm numpang transit doang
Eropa menawarkan kebebasan berbicara, rasa aman dan kesetaraan, mungkin ini yang tidak didapatkan di negara-negara lain, termasuk di negara-negara Arab yang kaya raya. Jadi ya wajar kalau kemudian dalam kefrustasian mereka menghadapi hidup, mereka rela menyabung nyawa nyeberang dengan kapal yang gak aman. Lagipula, duit-duit yang aku sebut di atas itu minim banget untuk hidup di Irlandia juga dan dapat dana tunjangan tersebut tak semudah yang dikira orang. Btw, kamu anti refugee ya?
ga juga sih kalo anti
Belum sudi mba karena masih banyak hal yang sifatnya “abu-abu” dan belum tepat sasaran disini, di samping level korupsi yang masih tinggi juga.
Kalau udah mendingan bakalan sudi? Padahal duit pajak yang sekarang udah jadi BLT juga sih ya.
Selama belum ada bukti kalau programnya sudah benar-benar dilaksanakan dengan baik (dalam artian disebarkan secara merata dan tidak dikorupsi oleh pemerintah pusat/daerah), aku tetap ga sudi mba haha
Disini mah pajak lumayan, hasil yg dinikmati ya gitu2 aja. Sebetulnya sih kalo hasilnya emang ada, ga keberatan juga sih bayar pajak mahal. Tapi disini mah aku udah keburu pesimis duluan kali ya 😀
Nanti seiring dengan kemajuan Indonesia, pasti kesejahteraan akan semakin diperhatikan. BPJS salah satunya, mungkin masih amburadul, tapi setidaknya mengarah ke sana.
BPJS itu kecintaan aku mba, biar katanya amburadul tapi selama aku berobat di fasilitas kesehatan deket rumah tuh fine2 aja. Kliniknya bagus dan bersih, obatnya juga manjur, dokternya baik2.
BPJS emang okay punya, setidaknya membuka akses kesehatan untuk banyak orang.
Banyak yg tertolong mba, suma yg blow up kalo udah ada kasus aja
Menarik tulisannya Mbak. Wah, lumayan tinggi juga pajak di Irlandia.
Ukurannya kalau Eropa gak tinggi-tinggi amat sih. Eropa Utara lebih parah lagi.
Salam kenal mb. Saya mau tanya2 boleh kan
Tanya apa Mbak?