Mangga Dua: Surganya Perlengkapan Musim Dingin

Sebagai orang tropis, pergi ke negeri dingin adalah sebuah perang besar, perang melawan kedinginan. Biar siap menghadapi perang ini, saya, yang orang tropis, berburu peralatan musim dingin di Jakarta. Ternyata mencari barang-barang tebal tersebut tidak terlalu susah & murah (asal belinya nggak di laxmi winter shop, ini toko sumpah mahal banget, ngalah-ngalahin toko-toko di Irlandia).

Barang-barang yang diperlukan antara lain:

  1. Sepatu boots biar kaki tetep hangat – tapi saya gak dapat satupun karena betis saya aduhai besarnya, sementara size kaki 35—36. Btw, kalau beli boots, usahakan satu nomor lebih besar karena kaos kaki thermal cukup tebal.
  2. Long John/ thermal underwear: ini dalaman ajaib yang bisa bikin badan gak kedinginan. Bentuknya celana & atasan, ada yang atasan lengan panjang, pendek bahkan berbentuk kamisol.
  3. Kaos kaki termal : kaos kaki super tebal yang super hangat & beda dengan kaos kaki biasa.
  4. Sarung tangan & syal untuk menyelamatkan daerah leher dan tangan.
  5. Ear muff: ini penutup telinga, super berguna kalau negaranya banyak angin macam Irlandia.
  6. Topi: untuk menyelamatkan diri dari angin. Lupa pakai topi adalah bencana, apalagi buat yang rambutnya keriting macam saya. Mendadak rambut jadi seperti John banting:

Saya berburu barang di beberapa tempat yaitu: Mangga Dua, Pasar Baju Bekas Senen & Mark and Spencer. Untuk M&S gak perlu di review lah ya.

Toko Djohan, Mangga Dua

Toko Djohan ini jagoannya jualan baju musim dingin. Lokasinya di Pasar Pagi Mangga Dua lantai 2, blok B no. 47-48. Mereka menerima order online juga, tapi gak puas rasanya kalau gak datang sendiri & megang-megang. Tokonya kecil & dipenuhi orang Indonesia yang hendak jalan-jalan ke negeri dingin. Dagangannya juga lengkap, dari head to toe.

Dalaman thermal dibandrol dengan harga 80.000 90.000 (harga per 2013). Untuk memilih yang tepat, cukup informasikan ke shop attendantnya berapa derajat dinginnya suhu negara yang akan kita kunjungi. Pilihan warnanya aneka rupa dari merah, coklat, hitam, hingga pink. Sayangnya mereka hanya punya dalaman lengan panjang.

Kaos kaki thermal dibandrol dengan harga 50k, tapi barusan saya cek lagi websitenya harganya turun jadi 40.000. Saya sempat beli di M&S seharga 130.000 untuk 2 pasang. Cukup hangat dan warnanya pun lebih beraneka rupa. Tapi tetap lebih hangat yang dari toko Djohan, walaupun cuma satu macam.

Perlu dicatat kalau beli ear muff jangan tergoda dengan harga murah ya, coba dulu nyaman atau nggak. Saya beli yang 30ribu rupiah dan bentuknya seperti bando. Mantap nempelnya di kepala. Toko ini juga jualan sepatu boots murah, lebih murah dari harga boots kulit di Ambassador (Toko boots Marco Donati; ITC Kuningan lantai II block B1 18-19 phone: 57934705).

Pasar Baju Bekas Senen

Buat yang gak gengsi belanja barang bekas, mendingan belajar buang gengsi, pasang masker (karena baunya yang aduhai) dan mulai berburu barang bagus dan murah. Kalau beruntung, ketika belanja di sini bisa ketemu dengan artis-artis papan atas Jakarta yang rupanya hobi belanja di Pasar Senen.

Ada dua sisi yang saya kunjungi, sisi yang agak mahal masuknya naik escalator yang nempel langsung dengan trotoar. Sementara area yang agak murah gedungnya berada di dekat pasar pagi kue basah.

Di area yang murah, terdapat satu toko (lantai dua dekat eskalator rusak) yang specialisasinya jualan syal dan scarf. Sebuah syal wools dihargai 10 ribu rupiah saja. Untuk material berbahan wool ini termasuk barang murah.  Mereka sukses hilang karena saya gak terlalu suka makai syal, rasanya seperti tercekik. Jadi, syal ini sering  saya lepas dan jadinya lepas beneran deh dari genggaman.

Selain syal, saya dapat 3 buah jaket, harganya pun tak mencekik, hanya sekitar 50.000 – 75.000. Dari tiga buah jaket itu, ternyata hanya satu yang lolos menjadi winter jaket (jaket bulu angsa), yang dua summer jacket. Ya harap maklum, anak tropis pengetahuan soal musim dingin belum mumpuni.

Barang terakhir yang saya dapatkan adalah dua pasang sarung tangan yang ternyata sangat hangat, harganya 25-30ribu rupiah saja. Dan karena barang-barang bekas ini dari Asia, ukurannya lebih bersahabat dengan tangan Asia.

Saya tidak terlalu banyak berbelanja di Indonesia supaya bisa belanja di Irlandia *alesan….*. Dan tentunya, harga barang di Indonesia jauh lebih murah ketimbang Irlandia. Untuk underwear thermal, bisa dibandrol hingga 2-3 kali lipat, kehangatannya pun berbeda. Jadi, kalau mau pergi lebih baik beli di negeri sendiri. Plus gak perlu ribut liburan nyari-nyari baju.

Premium, Mall Ambassador

Terletak persis di lantai dua, berseberangan dengan toko buku Trimedia, FO ini menjual barang-barang made in Indonesia dengan merek luar. Saya menemukan banyak sweater bahkan jaket bulu angsa disini. Harga satu sweater bahkan ada yang hanya di kisaran 100.000 rupiah saja. Kualitasnya bagus dan pilihannya banyak, walaupun ukurannya kecil sangat terbatas.

UNIQLO

UNIQLO juga bisa jadi alternatif tempat membeli pakaian musim dingin. Saya kemarin mendapat  thermal underwear uniqlo, bahannya tipis tapi hangat. Ada banyak alternatif pula, mau yang tak terlalu hangat, hingga yang super hangat untuk negeri super dingin.

Nggak seperti long john di Toko Djohan, dalaman di Uniqlo pinggirannya seperti kaos biasa dan tak berenda. Warna dan modelnya pun aneka rupa. Harga tentunya lebih mahal dari toko Djohan. Harga atasan lengan panjang ketika sudah di sale sekitar 149.000.

Yang mau winter ke luar negeri, bagi informasi dong dimana belanjanya?

Perhatian, yang mau dagangan jangan spamming disini ya.